Banyuwangi Buka Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Hewan Ternak Terpadu

Jumat, 11 Agustus 2017


 

BANYUWANGI –  Meningkatkan kesehatan hewan ternaknya, Banyuwangi menggelar Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu. Pelayanan ini dilakukan di 25 kecamatan se-Banyuwangi selama bulan Agustus ini.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu daerah yang memiliki populasi ternak terbesar di Jawa Timur khususnya sapi dan kambing. Populasi sapinya ada 114 ribu dan kambing/domba sebanyak 216 ribu. Selain untuk dikonsumsi dalam daerah, sapi dan kambing asal Banyuwangi ini juga dikirim ke kabupaten sekitar.

“Untuk mempertahankan populasi ini, kami ingin memastikan kalau ternak asal Banyuwangi itu sehat dan layak konsumsi. Karena itu, kesehatan ternak menjadi fokus utama kami lewat program pemeriksaan kesehatan agar ada jaminan kesehatan ternak hewan pada masyarakat," jelas Anas.

Program Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu ini dilaksanakan oleh Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan. Berbagai pelayanan kesehatan hewan bisa diikuti para peternak. Mulai penyuluhan kesehatan hewan, pengobatan, hingga pemeriksaan kebuntingan bisa diikuti peternak tanpa dikenakan biaya.

“Target program ini melayani 10 ribu hewan ternak, dan kami prioritaskan bagi peternak skala kecil bukan peternak skala besar. Pelayanan ini juga untuk memastikan kondisi ternak sehat menyambut hari raya kurban.,” kata Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Arief Setiawan, pemeriksaan kesehatan dilakukan di setiap kecamatan oleh tim pelaksanana yang terdiri atas dokter hewan, dan petugas pemeriksa alat-alat reproduksi. Tim ini berasal dari petugas pos kesehatan hewan (Poskeswan) yang ada di 12 kecamatan.

“Petugas-petugas dari poskeswan juga dibantu petugas dari dinas kesehatan. Mereka akan dibagi setiap harinya ke desa-desa sesuai jadwal. Selain tim pelaksana juga akan ada tim monitoring dari Dinas kesehatan untuk memastikan pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik,” terang Arief.

Dari hasil pemeriksaan tim setelah program ini berjalan, penyakit yang umum ditemui pada ternak adalah penyakit yang mudah ditangani. Seperti cacingan, penyakit kulit, miasis atau luka dan adanya parasit ditubuh hewan. “Alhamdulillah yang banyak ditemui tergolong mudah penanganannya. Tidak ditemukan penyakit  yang berbahaya, seperti anthraks. Pada beberapa kasus juga ditemukan hewan yang kurang nutrisi.,” ujarnya.

Selain pengobatan. lewat program ini semua hewan ternak baik  yang sakit maupun yang sehat juga mendapatkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan seperti multivitamin, obat cacing dan mineral sebagai pakan tambahan. “Tujuannya agar hewan ternak terus sehat, sehingga produksinya tinggi dan bisa menyejahterakan pemilik ternak,” pungkas Arief. (*)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :