‘Beautiful Tampo’, Juarai Lomba Video Kreatif Potensi Desa

Kamis, 27 Juli 2017


BANYUWANGI – ‘Beautiful Tampo’ video kreatif besutan anak asli Banyuwangi dinobatkan sebagai juara I dalam Lomba Video Kreatif 2017 yang digagas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Radar Banyuwangi. Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko hadir dalam penganugerahan tersebut, Rabu (26/7) malam di Hall Hotel Ketapang Indah Banyuwangi. Tak hanya karya Tim Desa Tampo, Kecamatan Cluring itu yang mendapatkan juara. Posisi kedua, dimenangi Tim Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran dengan video kreatifnya berjudul ‘Revolution of Sumberagung. Di urutan ketiga ditempati oleh Tim Desa Gendoh, Kecamatan Sempu yang mengangkat ‘Secret of Gendoh’ (SOG). Sementara yang terpilih sebagai juara favorit adalah video bertajuk ‘Dari Gumirih untuk Banyuwangi’ karya Tim Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh. Kreativitas anak-anak muda Banyuwangi ini juga mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sebelumnya berkesempatan untuk menyaksikan dan ikut menilai video kreatif dari ke-10 finalis tersebut. "Saya semakin optimis dengan Banyuwangi. Dengan kreativitas mereka yang tinggi, anak-anak muda Banyuwangi ini akan mampu menceritakan tentang Banyuwangi kepada dunia luar," kata Anas usai menonton satu demi satu video kreatif buatan anak Banyuwangi. Anas mengaku, 10 video kreatif yang ditontonnya sangat bagus. "Semuanya bagus dan menggunakan kreativitas tinggi dalam pembuatannya," ujar Anas yang meminta kreativitas generasi muda Banyuwangi perlu terus ditingkatkan ke depannya, dengan mengangkat hal lain yang tematik. Seperti fokus pada destinasi wisata, pelayanan publik, atau pun produk lokal. Anas juga berpesan agar video kreatif berdurasi 3 menit tersebut bisa ditampilkan di website desa. Sehingga orang-orang yang antre mengurus pelayanan di kantor desa, juga bisa ikut mengakses video tersebut. "Ini akan menjadi kebanggaan bagi para warga desa," tandasnya. Sementara itu, Tim Desa Tampo yang ditahbiskan sebagai juara I, mengaku sangat bangga bisa menduduki posisi pertama dalam lomba ini. “Alhamdulillah kami bisa membawa nama baik desa lewat lomba ini,” kata Imam Rofi’i, koordinator tim Tampo. Rofi’i membeberkan, ide pembuatan video ini didapat melalui diskusi panjang dengan para anggota tim. “Sejak 2014, Tampo memang sudah bergeliat dengan berbagai potensi desa. Seperti industri batik, produk alat pertanian, sandal batik, pengrajin perak, dan lain-lain. Potensi pertanian dan kesenian daerahnya juga maju. Maka ini kami angkat dalam video kreatif yang kami buat,” tutur Rofi’i. Video kreatif karya Rofi’i dan kawan-kawan menggunakan narasi bahasa inggris. Ini memperlihatkan kesiapan desa dalam menyambut berbagai wisatawan yang datang, khususnya wisatawan mancanegara. ”Mengapa kok kami pakai bahasa Inggris? Grup diaspora Tampo di Australia banyak memberikan masukan bagi kami. Ini sekaligus menjadi langkah kami dalam mengedukasi masyarakat muda Tampo yang tergabung dalam Sarjana Membangun Desa (SMD) untuk belajar bahasa internasional. Event ini digelar sebagai bentuk komitmen pemkab untuk mengangkat berbagai potensi yang dimiliki Banyuwangi, khususnya potensi yang ada di desa-desa. Sejak diumumkan pelaksanaannya 3 bulan yang lalu, lomba ini mendapatkan sambutan baik dari generasi muda Banyuwangi. Mereka berlomba-lomba membuat video kreatif yang mem-blow up potensi desa masing-masing. Antusiasme itu terlihat dari banyaknya pendaftar yang mencapai 105 tim. Dari total tim yang ada, terjaringlah 73 tim. Penjaringan kedua menyisakan 10 video kreatif saja sebagai yang terbaik. Dari 10 tim tersebut ditetapkan juara 1, 2, 3 dan pemenang favorit. Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan lomba serupa. Tahun lalu, peserta yang ikut sebanyak 47 tim dari desa/kelurahan se-Banyuwangi. Uniknya, tahun ini ada desa yg mengirim lebih dari 2 tim, dg potensi berbeda yang ditampilkan. Yakni Desa Tampo, Kecamatan Cluring yang mengirimkan 2 video kreatif. Ada pula Kecamatan Sempu yang mengirim lebih dari dua video kreatif, yaitu video kreatif Desa Gendoh dan Desa Temuasri. Penilaian video kreatif ini meliputi berbagai aspek. Mulai dari teknik pengambilan gambar, keindahan, keserasian, hingga aspek edukasi yang ditonjolkan. (*)


Berita Terkait

Bagikan Artikel :