Difasilitasi Pemprov Jatim, Bupati Ipuk Promosikan Banyuwangi dalam Forum Bisnis

Kamis, 25 Maret 2021


Banyuwangi - Bupati Ipuk Fiestiandani mempromosikan Kabupaten Banyuwangi dalam Business Networking Forum Tahun 2021 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi. Forum yang digelar secara virtual tersebut dihadiri para pelaku binis dan pengelola kawasan industri juga sejumlah konsulat jenderal yang ada di Indonesia.

Business Networking Forum (BNF) adalah salah satu bentuk dari komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan realisasi investasi yang ada di Jawa Timur digelar selama dua hari Selasa sampai Rabu (23-24 Maret 2021). 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam kesempatan itu menyampaikan ajakan untuk berinvestasi di Banyuwangi di hadapan para pengusaha baik dalam dan luar negeri.

"Potensi sektor pertanian Banyuwangi masih sangat luas terbuka. Salah satunya adalah produksi buah naga yang meliimpah berikut produk hortikultura lainnya. Selain itu juga ada di bidang perikanan yang banyak terpusat di Muncar. Sejumlah industri bahkan telah tumbuh di sana," kata Ipuk.

"Banyuwangi sangat memungkinkan tumbuhya agro industri. Ditunjang dengan aksesibilitas ke Banyuwangi, seperti bandara yang sekarang juga melayani kargo untuk ekspor, serta transporasti laut," imbuhnya.

Selain itu, Ipuk juga memaparkan prospek investasi di Banyuwangi khususnya di sektor pariwisata. PAriwisata Banywuangi ke depan diyakini akan bermasa depan cerah. Seperti pembangunan cable car di Ijen telah masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya -Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Hal ini tentunya akan menjadi magnet tersendiri bagi pengembangan pariwisata Banyuwangi ke depan. Selain itu juga pembangunan dermaga marina di Pantai Boom yang masih sangat terbuka luas bagi para investor yacht. Kami juga menjaa perbaikan akses menuju tempat pariwisata," kata Ipuk.  

Ipuk menyebut bahwa insfrastruktur dan SDM Banyuwangi terus ditingkatkan untuk menyiapkan masa depan yang semakin tanpa sekat. "Kami melakukan reformasi dengan membuat desa kami menjadi desa" yang smart, Smart Kampung. Kami telah mewajibkan semua perangkat daerah untuk melakukan digitalisasi birokrasi program yang telah kami sampaikan," ungkap Ipuk.

“Kami berkomitmen untuk memberikan insentif investasi di Banyuwangi sebagaimana Perda nomor 2 tahun 2015 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten Banyuwangi berupa pengurangan atau keringanan pajak daerah, retribusi daerah, serta penyediaan data dan informasi penanaman modal sektor potensial dan peluang kemitraan,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Aris Mukiyono mengungkapkan, kegiatan business networking forum rutin dilakukan untuk membuka peluang kerjasama.

Diungkapkan Aris, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terkontraksi namun investasi masih tumbuh 33,8% dibandingkan provinsi yang lain. Walaupun di masa pandemi, pertumbuhan investasi di Jawa Timur tembus 78,3 triliun, sedangkan posisi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) lebih kurang  25% PMA dan 75% PMDN. 

“Artinya bahwa penduduk yang punya duit di Indonesia masih ingin berinvestasi di Jawa Timur salah satunya di Banyuwangi. Yang menarik, di 2019 maupun 2020 ternyata ekonomi kita tumbuh positif dan salah satu pengungkit ekonomi daerah adalah investasi. Saya percaya bahwa agar investasi bisa masuk maka harus dipromosikan, berulang dan bersinergi dengan 38 kabupaten kota yang salah satunya Banyuwangi,” pungkas Aris. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :