Erupsi Gunung Raung Terus Menurun

Minggu, 14 Februari 2021


Banyuwangi - Aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali menurun. Selain kegempaan yang sudah dominan pada amplitudo 1 mm, material abu vulkanik sudah tidak keluar secara terus menerus. Sementara suara gemuruh dan pantulan cahaya api imbas aktivitas erupsi juga mereda.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, hari ini abu vulkanik yang keluar dari Gunung Raung terpantau tipis hingga sedang. Arah angin membawa abu ke timur dan timur laut.

“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah,” jelas Mukijo, Minggu (14/2/2021). 

Dia menambahkan, abu vulkanik Gunung Raung saat ini hanya keluar sesekali saja. Abu hanya keluar dengan durasi waktu yang tidak bisa dipastikan. Begitu pula pantulan cahaya api dari asap tak nampak. Suara gemuruh pun juga tidak terdengar. 

“Paling tidak setengah jam sekali. Suara gemuruh sudah tidak terdengar lagi. Begitu juga cahaya api sudah tidak tampak lagi sejak tadi malam,” bebernya.

Untuk kegempaan, menurutnya sejak 12 Februari 2021 amplitudonya sudah dominan 1 mm. Kalaupun ada fluktuasi, tremor yang terjadi naik turunnya antara 1 – 4 mm. 

Kondisi ini, menurutnya bisa menggambarkan kondisi erupsi Gunung Raung secara keseluruhan sudah mereda. 

“Cuma ya tetap kita pantau karena tremornya masih ada, sampai tadi pagi juga. Tinggi kepulan asap. masih 500 meter,” tegasnya.

Berbeda dengan yang terjadi pada 7-12 Februari 2021 lalu. Saat itu abu vulkanik keluar secara terus menerus. Abu bisa mencapai 2500 meter di atas puncak. Namun setelah tanggal 12 Februari, kondisi Raung menurun hingga saat ini. Meski demikian, status Gunung Raung masih waspada. 

"Mudah-mudahan kondisinya segera pulih. Namun sampai saat ini status masih waspada. Jarak aman bagi masyarakat masih 2 kilometer dari atas puncak," pungkasnya. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :