Gandrung Banyuwangi Akan Menari Kolosal pada Upacara Kemerdekaan RI di Istana Negara

Minggu, 13 Agustus 2017


BANYUWANGI - Tari Gandrung akan kembali manggung di Istana Negara. Presiden Joko Widodo kembali mengundang kesenian asli Banyuwangi ini untuk tampil pada Upacara Peringatan ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2017 mendatang.

Tari Gandrung direncanakan akan tampil usai upacara Detik-Detik Proklamasi ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/8). Tari Gandrung Banyuwangi ditampilkan sebagai penutup rangkaian upacara kemerdekaan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ini merupakan penghormatan bagi seluruh warga Banyuwangi karena Gandrung menjadi penampil dalam rangkaian upacara kemerdekaan RI. Apalagi ini merupakan kali kedua Gandrung manggung di Istana Negara. Sebelumnya Presiden Jokowi mengundang Gandrung pada peringatan Sumpah Pemuda 20 Oktober 2016 lalu.

"Saya merasa bangga pemerintah terus mengapreasi budaya Banyuwangi dengan memberi kesempatan kami tampil di acara yang istimewa. Apalgi sekarang diberi ruang pada Upacara Kemerdekaan di mana semua tamu negara hadir dalam acara tersebut. Mulai tokoh-tokoh penting, para duta besar, hingga undangan dari negara lain. Bagi kami ini adalah kesempatan besar bisa mengenalkan budaya Banyuwangi," kata Anas. 

Sebanyak 200 lebih penari Gandrung akan tampil memukau tamu Istana Negara. Mereka terdiri dari pelajar SMP dan SMA setingkat yang lolos seleksi. Mereka akan membawakan tari Jejer Kembang Menur, kreasi baru dari Tari Jejer Gandrung. Rombongan ini juga membawa puluhan wiyogo (pemusik tradisional) dan 2 sinden yang akan mengiringi tarian mereka.

Ketua rombongan, Budiyanto mengatakan tari ini menggambarkan keceriaan remaja putri dalam menyongsong masa depannya. Para penari akan mengenakan kostum Gandrung berwarna hitam dan merah dengan selendang merah dan kain panjang hitam. "Mereka juga akan menari sambil membawa kipas besar berwarna merah putih yang merefleksikan semangat kemerdekaan," ujar Budiyanto.

Para penari Gandrung nanti juga akan menampilkan formasi kolosal. Mereka akan menampilkan gerakan yang lincah dan akan membentuk berbagai formasi. "Pokoknya kami akan tampil all out untuk memberikan tampilan yang mengejutkan penonton. Tak kalah dengan Gandrung Sewu. Tunggu saja nanti," kata Budiyanto.

Sementara itu, salah satu penari, Aritha Maulida mengaku senang bisa ikut ambil bagian dalam pementasan di istana negara ini. Aritha sengaja mendaftarkan diri begitu ada pengumuman seleksi penari Gandrung di Upacara Kemeedekaan RI di Istana Negara Jakarta.

"Alhamdulillah saya lolos seleksi setelah melalui 5 kali seleksi. Senang sekali bisa gabung, menari di hadapan Presiden dan tamu-tamu penting itu kebanggaan tiada dua buat saya. Saya senang Gandrung dipilih untuk bisa tampil di Istana, rasanya ini penghargaan buat pelajar yang suka menari seperti saya ini," kata siswi SMPN 1 Wongsorejo yang duduk di kelas IX ini. 

Para penari Gandrung ini telah bertolak menuju Jakarta dan diperkirakan tiba Minggu siang (13/8/2017). Sebagai bentuk kebangaan pemkab pada duta seni ini, mereka dilepas di Pendopo Banyuwangi dalam sebuah cara resmi, Sabtu malam (12/8/2017). Mereka akan latihan dan melakukan gladi kotor dan resik sebelum pelaksanaan. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :