Jelang Festival Gandrung Sewu, Bupati Anas Temui Maestro Penari Temu Misti
Jumat, 11 Oktober 2019
BANYUWANGI – Atraksi kolosal lebih dari seribu penari bakal ditampilkan di Festival Gandrung Sewu di tepi Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Sabtu (12/10/2019). Sehari sebelumnya, Jumat sore (11/10/2019), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi maestro penari Gandrung, Temu Misti, di rumahnya di Desa Adat Kemiren. Kehadiran Anas disambut semringah Temu Misti yang berdiri menyambut di pintu masuk rumahnya. Temu mempersilakan Anas duduk di serambi depan yang juga difungsikan sebagai sanggar tari. ”Bu Temu pripun kabare (bagaimana kabarnya)? Wah kelihatan segar dan sehat ya,” sapa Anas memulai perbincangan. Anas menyampaikan terima kasih atas dedikasi maestro seni berusia 66 tahun itu dalam melestarikan Tari Gandrung, sebuah tarian khas Banyuwangi yang telah mendunia dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak-Benda Indonesia. Menurut Anas, Temu menjadi salah satu inspirasi bagi Banyuwangi untuk menggelar Festival Gandrung Sewu, sebuah ikhtiar untuk melestarikan seni-budaya lokal. Festival Gandrung Sewu digelar rutin saban tahun sejak delapan tahun terakhir, dan selalu sukses mendatangkan ribuan wisatawan. “Kami bangga memiliki Bu Temu yang tak pernah lelah dan bosan menguri-uri kesenian Gandrung. Festival Gandrung Sewu juga terinspirasi dari semangat Bu Temu,” ujar Anas. Temu Misti telah menggeluti Tari Gandrung sejak usia 15 tahun. Jenis Gandrung yang digelutinya adalah Gandrung Terob, yaitu menari sekaligus menembang semalam suntuk. Di usianya yang kini menginjak 66 tahun, Temu masih menekuni kesenian ini. Temu kerap diundang ke berbagai negara, bahkan juga tampil di ajang pameran buku terbesar dunia, Frankfurt Bookfair, Jerman. Dia juga memiliki sanggar “Sopo Ngiro” yang memiliki puluhan murid. Anas melanjutkan, selain berterima kasih kedatangannya tersebut tidak lepas dari pertemuannya dengan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, dalam beberapa kesempatan, termasuk Rabu lalu (9/10/2019). Anas mengatakan, Megawati menaruh perhatian besar pada pemajuan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Megawati meminta Anas untuk menanyakan kesehatan Temu secara langsung. ”Jadi Bu Mega membaca kisah Bu Temu dari salah satu koran nasional. Lalu saat bertemu saya, beliau secara khusus menitipkan salam dan minta tolong agar dicek kondisi kesehatannya. Bu Mega mengapresiasi dedikasi para maestro seni-budaya di berbagai daerah, termasuk Bu Temu,” jelas Anas. “Bu Mega juga berpesan agar Tari Gandrung terus diletarikan. Karena seni dan budaya menjadi magnet yang bisa memunculkan semangat gotong royong dan menyatukan rakyat,” imbuh Anas. Sementara itu, Festival Gandrung Sewu yang akan berlangsung Sabtu (12/10) bakal diikuti lebih dari 1.300 pelaku seni. Tahun ini, Festival Gandrung Sewu bertema ”Panji-Panji Sunangkoro” yang dibalut dalam sendratari berkisah perjuangan heroik rakyat Bumi Blambangan melawan kolonialisme Belanda. (*)