Asyik, Anak Yatim di Desa Purwoagung Banyuwangi Dapat Sepeda BMX
Sabtu, 22 Agustus 2020
Banyuwangi - Di masa pandemi mengayuh sepeda menjadi telah menjadi tren. Berbagai kalangan masyarakat menjadikan sepeda sebagai olahraga favorit termasuk anak-anak. Tren ini, menginspirasi Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi memberikan sepeda BMX untuk anak yatim sebagai hadiah di bulan Muharram ini.
"Ini bagus sebagai salah satu cara untuk menyenangkan anak yatim," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Sabtu (22/8/2020).
Apalagi saat ini banyak masyarakat yang bersepeda, sehingga bagi anak yatim yang kurang mampu mungkin menjadi angan-angan bisa memiliki sepeda. "Dengan hadiah sepeda ini, akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka," kata Anas.
Anas mengatakan menyantuni anak yatim menjadi doa yang ampuh. Itulah yang membuat setiap penyelenggaraan acara dan event yang digelar Pemkab Banyuwangi selalu didahului dengan menyantuni anak yatim. "Doa anak yatim akan menjadi berkah bagi Banyuwangi," tambah Anas.
Kepala Desa, Purwoagung, Senen, mengatakan di bulan Muharram ini pihaknya ingin berbuat kebaikan kepada anak yatim. Kali ini, bantuan untuk anak yatim tidak berupa uang.
"Tapi kami rupakan dengan sepeda karena saat ini sedang tren. Ini agar anak-anak yatim bisa ikut merasakan kebahagiaan. Selain itu sepeda punya banyak manfaat lainnya, untuk olahraga juga" kata Senen.
Senen mengatakan terdapat 10 anak yatim yang mendapat hadiah sepeda. Mereka berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.
Alfin Inden Akbar Riswara salah satu anak yatim penerima sepeda mengaku senang mendapat hadiah sepeda. "Senang bisa punya sepeda baru. Bisa buat keliling dengan teman-teman," kata Alfin.
Dalamnkesempatan itu, Anas juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) kepada warga di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. Bantuan itu berupa paket sembako seperti beras 15 kilogram, telur, tahu, tempe, dan lainnya.
“Penyerahan bantuan ini merupakan lanjutan dari program pemberian sembako kepada warga terdampak pandemi. Sejumlah program bantuan sosial masih terus berjalan, mengingat pandemi belum berakhir,” ujar Anas.
Anas menjelaskan, di Banyuwangi terdapat berbagai program sosial, mulai PKH, BPNT, Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemkab Banyuwangi.
“Harapan kami, di masa new normal ini, warga yang terdampak secara ekonomi ini bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya. Penghasilannya mulai berangsur normal. Yang jualan mulai jualan lagi, UMKM juga mulai dapat orderan kembali. Namun, jangan lupa tetap disiplin terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Biar ekonomi jalan, covid-19 bisa ditahan,” pesan Anas.
Hingga saat ini total bantuan sebagai jaring ekonomi pada masyarakat terdampak pandemi mencapai Rp 700 miliar. (*)