Banyuwangi International Run Dilepas Bupati Anas

Sabtu, 17 Oktober 2015


BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi international Run 2015 resmi dimulai. Lomba ini diawali dengan kategori 10 KM yang dilepas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo kabupaten, Sabtu pagi (17/10). Pada kategori ini, 7 pelari internasional asal Kenya turut berlomba memperebutkan total hadiah Rp. 100 juta.

"Selamat pagi runners. Selamat menjadi bagian dari sejarah Banyuwangi International Run," ujar Anas. Banyuwangi Run 2015 yang digelar pertama kali ini digagas bareng antara Gerakan Berlari untuk Berbagi (BUB) dan Pemkab Banyuwangi. Tahun ini akan melombakan dua kategori lari, yaitu 5 KM dan 10 KM. Meski digelar kali pertama, lomba lari internasional ini langsung diikuti tuju pelari asal Kenya. Di antaranya adalah  Charles Kipkorir dan Collins Kipkorir Kimosop, kedua pelari tersebut beberapa kali memenangi lomba maraton dan half maraton di Indonesia.

Selain itu, juga tampak sejumlah wisatawan asing yang sedang berlibur di Banyuwangi ikut menjadi peserta. Banyuwangi International Run 2015 kali ini mengangkat tema Run & Enjoy The Culture. Tema yang menggambarkan ajakan untuk berlari dan menikmati kebudayaan sekaligus keindahan dari kota Banyuwangi. "Event ini selaras dengan upaya kami mengembangkan sport tourism. Kami sandingkan olahraga dengan keindahan alam kami," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Banyuwangi sebelumnya telah menggelar 3 even sport tourism dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Di antaranya balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen, International Kitesurf di Pulau Tabuhan, dan International Surfing Competition di Pantai Pulau merah.

Para pelari ini melintasi salah satu spot wisata kebanggaan Banyuwangi, Pantai Boom. Sambil berlari, mereka menyusuri pinggir pantai Boom, sebuah pantai di Banyuwangi yang tengah dibangun menjadi dermaga marina terintegrasi pertama di Indonesia.   Sepanjang lintasan, para pelari di setiap check point nya juga disuguhkan kesenian khas Banyuwangi. Mulai dari hiburan hadrah, tari Gandrung, hingga kesenian Barong. (Humas Protokol) 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :