Bupati Banyuwangi Terus Tambah Bed di Tempat Isolasi Terpusat

Selasa, 29 Juni 2021


BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau kesiapan rumah sakit dalam penanganan pasien covid-19 yang angkanya kini terus meningkat. Usai berkeliling ke lokasi pusat isolasi pasien Covid-19, dia menginstruksikan tambahan tempat tidur (bed). Seperti di tempat isolasi terpusat Gedung Balai Diklat ASN yang menambah 45 bed.

 

"Kami siapkan tambahan bed untuk antisipasi, semoga tidak sampai digunakan. Saya minta tolong kesediaan kita semua untuk selalu patuh protokol kesehatan," kata Ipuk, Selasa (29/6/2021).

 

Bupati Ipuk telah berkeliling ke tiga lokasi yang disiapkan menjadi pusat isolasi bagi pasien covid-19 dan tempat karantina pekerja migran, salah satunya Gedung Diklat ASN yang difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien positif Covid-19 tak bergejala pada akhir pekan kemarin.

 

Gedung Diklat ASN tersebut asri dan sejuk karena berada di salah satu kaki Gunung Ijen. Selama ini telah disiapkan 85 bed, kini telah ditambah 45 bed untuk cadangan, sehingga kapasitasnya menjadi 130 bed. ”Bisa dikembangkan jadi 150 bed nantinya karena masih ada beberapa ruangan yang bisa digunakan,” ujar Ipuk.

 

Ipuk mengatakan, Gedung Diklat ASN memiliki suasana yang sejuk dan asri yang bisa digunakan untuk olahraga, sehingga diharapkan bisa mempercepat proses penyembuhan.

 

Gedung Diklat ASN tersebut sebenarnya telah berfungsi sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien OTG sejak 2020. Karena kasus covid-19 melandai, Gedung Diklat itu lalu difungsikan sebagai lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia yang tiba di Banyuwangi.

 

Selain Gedung Diklat ASN, Pemkab Banyuwangi juga menggunakan Dormitory Atlet untuk tempat karantiina pekerja migran yang baru tiba. Gedung Wanita juga disiapkan sebagai antisipasi jika Gedung Diklat ASN tidak cukup menampung pasien OTG.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono menjelaskan, selain menyiapkan tambahan tempat tidur di pusat isolasi, pihaknya juga terus menyiapkan penambahan kapasitas ruang ICU covid-19 di rumah sakit rujukan covid 19 maupun untuk ruang rawat inap isolasi. 

 

“Tadi kami ada pertemuan, dan semua sepakat masing-masing akan menambah tempat tidur, selain di ICU juga untuk ruang isolasi di RS. Ini untuk antisipasi,” ujar Rio, panggilan akrab Widji Lestariono.

 

Terkait peningkatan kasus aktif di Banyuwangi, pihaknya mengakui bahwa ini adalah konsekuensi dari tes dan tracing (penelusuran) yang gencar dilakukan para tenaga kesehatan. Setiap muncul kasus positif, pihaknya terus melakukan tracing sebagai upaya memutus laju penyebaran virus corona dari kontak erat pasien. 

 

“Tracing terus kita lakukan setiap muncul kasus. Risikonya memang angka kasus aktif terus meningkat, namun kami tidak menutup-nutupi karena ini demi keamanan kita bersama,” pungkas Rio. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :