Dubes Australia Ucapkan Selamat Bertanding di Kompetisi Kiteboarding Banyuwangi
Kamis, 20 Agustus 2015
BANYUWANGI - Ajang Tabuhan Island Pro Kiteboarding di Kabupaten Banyuwangi pada 22-23 Agustus mendapat perhatian dari Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Dia memberikan ucapan selamat bertanding, khususnya bagi peselancar layang (kiteboarder) asal Australia yang bakal unjuk kemampuan di Pulau Tabuhan, sebuah pulau tak berpenghuni dengan pasir putih bersih dan air jernih di Kabupaten Banyuwangi.
"Selamat bertanding kepada peselancar layang Australia Dan Sweeney yang akan berkompetisi di Tabuhan Island Pro Kiteboarding di Banyuwangi," tulis Paul Grigson dalam akun Twitter resminya yang telah terverifikasi, @DubesAustralia.
Dan Sweeney yang dimaksud Paul Grigson adalah juara Freestyle Kiteboarding dari Australia yang akan tampil akhir pekan ini di Banyuwangi. Dan Sweeney sendiri telah datang ke Banyuwangi dan melakukan persiapan sebelum tampil.
Ajang Tabuhan Island Pro Kiteboarding sendiri diikuti oleh 40 peselancar layang dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, Inggris, Swedia, Finlandia, Belanda, Lithuania, Polandia, Rusia, Perancis, Spanyol, Jerman, Austria, Selandia Baru, Australia, Thailand, Singapura, dan Tiongkok. Tak lupa, beberapa peselancar dari Indonesia juga akan ikut unjuk kemampuan.
Selain Dan Sweeney, nama lain yang tersohor antara lain Narapichit Pudja (Juara kedua World Champion Race dan Asian Champion Race) dan Niklas Langseth (Juara Freestyle Kiteboarding Swedia).
Tabuhan Island Pro Kiteboarding adalah ajang kompetisi olahraga yang dibalut konsep pariwisata (sport tourism) untuk semakin mempromosikan Pulau Tabuhan yang bisa ditempuh tak lebih dari 45 menit dari pusat kota Banyuwangi.
"Saat ini Pulau Tabuhan mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan. Pasir putih halus, air laut jernih dan biota laut yang menawan adalah daya tariknya. Apalagi infrastruktur penunjang di sekitarnya sudah mulai memadai, seperti keberadaan resor, olahraga air, snorkeling, dan rumah apung dengan penangkaran hiu. Dengan ajang sport tourism terbaru ini, kami yakin Pulau Tabuhan bakal kian dikenal wisatawan secara luas," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Ajang Tabuhan Island Pro Kiteboarding digelar atas kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Bangsring Breeze Resort, salah satu resor yang ada di Pantai Bangsring. Untuk bisa menuju ke Pulau Tabuhan, dari pusat kota Banyuwangi dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menuju ke Pantai Bangsring, salah satu titik pemberangkatan ke Tabuhan. Dari Pantai Bangsring, wisatawan bisa menuju Pulau Tabuhan dengan waktu tempuh tak sampai 25 menit menggunakan kapal wisata yang dioperasikan oleh kelompok warga lokal.
Saat ini kiteboarding (selancar layang) semakin digemari oleh para pencinta olahraga air dunia. Berdasarkan data International Kiteboarding Association, terdapat lebih dari 1,5 juta pemain kiteboarding (kitesurfing) di seluruh dunia. Perkiraan nilai pasar industri Kitesurfing mencapai USD 321 juta atau sekitar Rp4,33 triliun, meliputi nilai penjualan perlengkapan, penyelenggaraan event, dan sebagainya.
"Pasar untuk olahraga kiteboarding ini terus tumbuh berkembang. Tentu jika bisa dioptimalkan akan memberi manfaat bagi pariwisata Banyuwangi, khususnya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar Pulau Tabuhan," ujar pria asli Belanda tersebut.
Sekedar diketahui, Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar event pariwisata berbasis olahraga (sport tourism), selancar layang (kite surfing) dan selancar angin (wind surfing) di Pulau Tabuhan. Sebuah pulau dengan laut jernih dan pantai berpasir putih tak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Event yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival 2015 itu digelar pada 22-23 Agustus 2015 dengan tajuk "Tabuhan Island Pro Kiteboarding" dan memperebutkan hadiah uang tunai Rp100 juta.
Sebanyak 40 peselancar layang dan angin asing akan ikut serta, antara lain berasal dari Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Swedia, Finlandia, Rusia, Lithuania, Inggris, Brazil, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Australia. Sebagai juri berasal dari Australia dan Belanda dengan race director Jeroen Van der Koiij dari Belanda.
Kite surfing dan wind surfing sendiri merupakan olahraga selancar yang mengandalkan angin berkecepatan tinggi hingga bisa melayangkan peselancar ke udara. Ini merupakan tahun kedua digelarnya event ini di Banyuwangi. Tahun lalu, event ini dikemas dalam trial game. Adapun tahun ini sudah dikemas dalam sebuah kompetisi profesional yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2015.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, event ini merupakan sebuah ikhtiar pemerintah daerah dalam mempromosikan destinasi wisata baru Pulau Tabuhan kepada khalayak luas. Pulau yang berada di Banyuwangi bagian utara ini menyimpan pesona yang belum diketahui banyak orang, yaitu pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan biota lautnya yang menawan. Sangat layak untuk dipromosikan.
"Tidak hanya sekadar menjadi event promosi wisata, namun event ini sebagai salah satu cara menjadikan Pulau Tabuhan menjadi tujuan utama surfpoint bagi komunitas kitesurfing dan windsurfing internasional,” kata Bupati Anas.
Pulau Tabuhan memang menjadi tempat yang istimewa bagi para peselancar angin. Selain lautnya yang tanpa ombak, kecepatan angin di laut pulau ini berkisar 20-30 knot, sangat baik untuk bermain kitesurfing maupun windsurfing. “Pulau Tabuhan tempat paling bagus di Indonesia untuk main kitesurfing. Di Tabuhan angin keras setiap saat, tidak usah menunggu datangnya angin seperti di Bali,” kata Jeroen Van der Koiij.
Karena banyaknya atlet kitesurfing ternama dunia yang ikut kompetisi ini, imbuh Jeroen, even ini akan didukung oleh distributor peralatan kitesurfing dan windsurfing terbesar di dunia yakni Best Kiteboarding. Selain itu juga ikut berpartisipasi sejumlah perusahaan besar di industri selancar seperti Rip Curl, Rip Curl School of Surf, Airush, Huna Boards, Freedom KiteboardingMagazine dan Beach Hut and Surftime.
“ Kami sangat antusias untuk mengikuti kompetisi selancar di Pulau Tabuhan. Sebelumnya saya belum pernah bermain di Indonesia, tapi melihat angin yang bertiup sangat kencang disini pasti permainan ini akan seru dan menarik,” kata Niklas Langseth Juara Freestyle Kiteboarding asal Swedia.
Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi mengatakan, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan acara ini bisa mengambil paket wisata berperahu menuju Pulau Tabuhan dari startpoint di Pantai Grand New Watu Dodol dengan harga rata-rata Rp100.000. “Pantai ini menjadi pusat titik pemberangkatan dan pemulangan semua atlit maupun orang-orang yang akan menuju Pulau Tabuhan,” kata Wawan.
Para peserta dari mancanegara akan mulai datang di Banyuwangi pada Kamis, 20 Agustus. Pada Jumat mereka akan mulai berlatih menjajal angin di Pulau Tabuhan. “Mulai malam itu juga dan malam minggu mereka akan menginap di Pulau Tabuhan dan menikmati suasana malam di sana,” kata Wawan.
Di Pantai Watudodol dan Pulau Tabuhan, wisatawan juga menikmati berbagai jenis permainan air, snorkeling, dan berbagai jenis wisata lainnya.(Humas Protokol)