Grebeg Syawal, Warga Arak 10.000 Ketupat dan Dimakan Bersama

Kamis, 21 Juni 2018


 BANYUWANGI- Warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, mempunyai cara yang unik untuk memperingati lebaran sekaligus menyambut para pemudik. Mereka menggelar pawai Grebeg Syawal Sewu Kupat, Kamis  (20/6).  

Sebanyak 25 Rukun Warga (RW) di Desa Temuguruh bahu membahu menyukseskan acara yang baru digelar kedua kalinya ini.

Secara swadaya mereka mengumpulkan ketupat dan diarak sepanjang sekitar 2 kilometer. Total sebanyak 10.000 ketupat yang  diarak, kemudian dimakan bersama. 

"Ini merupakan cara kami untuk menyambut para pemudik, dan memperingati lebaran. Kami makan ketupat bersama," tutur Kepala Desa Temuguruh, Asmuni.

Asmuni menjelaskan, acara ini murni muncul  dari inisiatif masyarakat. Bahkan mereka ingin menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan untuk menarik wisatawan untuk datang. 

"Semuanya disiapkan masyarakat secara swadaya. Mulai dari ketupat, sayur, hingga lauknya," kata Asmuni. 

Menurut Asmuni, tiap kepala keluarga turut berpartisipasi dalam acara ini. Satu kepala keluarga menyumbang tiga hingga empat ketupat. Ada yang menyumbang lauk, sayur, dan lainnya.

"Hasil dari sumbangan itu lalu dikumpulkan oleh RW, lalu dijadikan satu untuk diarak. Masing-masing RW minimal satu tandu. Tapi ada yang membuat dua hingga tiga tandu. Satu tandu biasanya terdapat sekitar 400 ketupat," kata Asmuni. 

Ketupat-ketupat itu dihias dalam satu tandu menyerupai berbagai bentuk. Ada yang berupa gunung, rumah, ka'bah, dan lainnya. 

Setelah diarak sepanjang 2 kilometer, berbagai sayuran dan lauk telah disiapkan di garis finish, yakni di depan Balai Desa Temuguruh. Saat ketupat datang, warga telah bersiap untuk menyantap ketupat beramai-ramai, setelah sebelumnya dilakukan doa bersama .

Asmuni mengatakan, dengan cara ini seluruh warga desa berkumpul. Termasuk mereka yang mudik ke kampung halaman mereka.

"Dengan seperti ini seluruh warga berkumpul. Sambil menikmati ketupat, juga menjaga tali silaturahmi," kata Asmuni. 

Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, ini merupakan cara yang unik untuk menjaga persatuan. 

"Kami sangat mengapresiasi acara ini. Apalagi acara ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat. Ini bisa memupuk persaudaraan dan persatuan, dan bagus untuk dicontoh warga di desa-desa lainnya. Kegiatan seperti ini harus dilestarikan," kata Yusuf. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :