International Tour de Banyuwangi Ijen kembali Digelar Mei 2016
Minggu, 14 Februari 2016
BANYUWANGI – Ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) kembali digelar tahun ini pada 11-14 Mei 2016 mendatang. Ajang ini diharapkan bisa semakin mendongkrak kesuksesan konsep pengembangan pariwisata yang dibalut dengan olahraga (sport tourism) yang selama ini dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
”Semua persiapan terus dilakukan. Pihak Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI) Mr. Jamaludin Mahmood yang juga nanti menjadi Race Director ITdBI 2016 baru saja dari Banyuwangi untuk meninjau langsung rute yang akan dilewati para pebalap dari puluhan negara,” kata Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi saat dihubungi.
International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) sendiri adalah ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). Ajang ini masuk kategori 2.2. ITdBI diselenggarakan tiap tahun sejak 2012.
Wawan menambahkan, sebagai ajang sport tourism, ITdBI diyakini bisa semakin meningkatkan pemahaman publik nasional dan internsional tentang kekayaan wisata alam dan budaya Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi juga bersinergi dengan Kementerian Pariwisata untuk menyukseskan ajang tersebut. ”Kementerian Pariwisata akan mendukung ITdBI. Saat ini tim dari kementerian juga berada di Banyuwangi untuk bersama-sama bersinergi menyukseskan event yang telah dikenal publik internasional ini,” kata Wawan.
ITdBI 2016, lanjut Wawan, terdiri atas empat etape dengan panjang rute sekitar 567 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan melintasi berbagai destinasi wisata, baik itu wisata pantai, perkebunan, city tour, hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias ”Blue Fire”-nya. Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen merupakan tanjakan terekstrem karena berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan 45 derajat, mengungguli tanjakan balap di luar negeri seperti di Malaysia yang hanya di kisaran 1.500 mdpl.
”Karena konsepnya sport tourism, tentu sejumlah destinasi wisata yang menarik akan dilewati. Ini akan menambah popularitas destinasi tersebut. Di jalur-jalur yang dilintasi juga akan disajikan beragam seni-budaya Banyuwangi. Di garis start dan finish, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan memamerkan dan menjual produknya. ITdBI 2016 akan lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup berbasis budaya lokal, penguatan ekonomi masyarakat, dan pariwisata,” jelas Wawan.
ITdBI sendiri telah mendapatkan peringkat ”excellent" dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). Ini menjadikan ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia. Terkait peserta, Wawan mengatakan, saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan pendaftaran. Seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya, Wawan optimistis ITdBI bakal kembali dibanjiri peserta dari luar negeri. Dia berharap representasi pebalap dari lima benua di dunia bisa hadir di Banyuwangi. "Gaung dan kualitas ITdBI dari tahun ke tahun terus membaik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pebalap dari puluhan negara dipastikan hadir. Saat ini kami sedang menyiapkan segala sesuatunya," ujar dia. (Humas protokol)