Jadi Tuan Rumah Porprov V Jatim, Persiapan Banyuwangi Sudah 75 Persen
Senin, 29 Desember 2014
BANYUWANGI - 2015 mendatang, Banyuwangi akan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jatim. Persiapan yang dilakukan KONI telah mencapai 75 persen. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas KONI Banyuwangi, Ali Nur Fathoni.
Ditemui di sela aktifitasnya, pria yang akrab disapa Toni itu mengatakan, persiapan untuk venue dan sarana prasarananya hampir rampung. "Persiapannya sudah 75 persen. Tinggal finishingnya saja yang akan dikerjakan di 2015,"jelasnya terkait tempat penyelenggaraan acara yang akan dipusatkan di Stadion Diponegoro.
Porprov kali ini memang sedikit berbeda dibandingkan pelaksanaan Proprov sebelumnya. Toni mengungkapkan, dalam Proprov kali ini, Banyuwangi menjadi tuan rumah tunggal. Pada porprov sebelumnya, biasanya pelaksananya terdiri lebih dari satu kabupaten/kota. Daerah yang ditunjuk sebagai penyelenggara, biasanya disokong oleh kabupaten/kota yang bertetangga dekat. Berbeda dengan Banyuwangi yang kali ini berdiri sendiri.
Untuk mempersiapkan venue, Pemkab Banyuwangi menggelontorkan cukup banyak dana, yakni
sebesar Rp.21 miliar. "Dana itu selain dipergunakan untuk sarana prasarana,juga untuk renovasi beberapa titik yang belum memenuhi standar nasional,"beber Toni.
Untuk venue seluruh cabor, ujar Toni, sebagian besar akan dipusatkan di beberapa wilayah di dalam kota Banyuwangi. Yakni selain Stadion Diponegoro, beberapa tempat akan dipergunakan seperti aula Klenteng Hoo Tong Bio, GOR Tawangalun, STIKES (wushu), dan UNIBA (sepak takraw). Namun ada pula beberapa cabor yang dipertandingkan di beberapa kecamatan. Seperti panahan di Lapangan Maron-Genteng, angkat berat (Graha Sport Center-Genteng), catur (Kalibaru), BMX (Muncar), selam (Kalipuro), dan tinju (Kalipuro).
Digelar pada 6 - 13 Juni 2015, event ini mempertandingkan 35 cabang olahraga (cabor). Sementara pada Porprov sebelumnya hanya 30 cabor. Cabor-cabor tersebut antara lain meliputi sepak bola (terbagi atas futsal dan sepak bola lapangan), sepak takraw, voli, basket, karate, pencak silat, wushu, tae kwon do, judo, kempo,tenis lapangan dan catur. Juga angkat berat, balap sepeda, renang, selam, tenis meja, bulu tangkis, atletik, panjat tebing, tinju, bridge (kartu), senam, gulat, panahan, drumband dan menembak.
Menariknya, ada cabor yang dulu dimasukkan dalam eksebisi, kini ikut dipertandingkan, yaitu tarung derajat. Sementara dayung masih digolongkan dalam eksebisi karena pesertanya kurang dari 10 kontingen (10 kabupaten/kota).
Banyaknya peserta yang akan ikut berlaga, mengharuskan beberapa cabor untuk mengikuti pra kualifikasi terlebih dahulu pada bulan Januari - Februari. Diantaranya untuk cabor futsal dan voli. Toni mengatakan, pra kualifikasi ini penting untuk dilakukan. Sebab, tuturnya, tanpa pra kualifikasi, atlet yang akan ikut diprediksikan mencapai 15 - 20 ribu atlet. Namun dengan dilakukannya pra kualifikasi, yang ikut akan terseleksi hingga tinggal 10 ribu atlet. "Misi kami sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan. Karena itu selain mempersiapkan venue-nya dengan baik, kontingen Banyuwangi sudah akan melakukan pemusatan latihan atau training center (TC) pada bulan Januari,"pungkasnya.(Humas Protokol)