Juara Asia Series Menangi Chocolate Happy Cycling Banyuwangi

Minggu, 17 Februari 2019


Banyuwangi - Event balap sepeda Chocolate Happy Cycling di Banyuwangi berlangsung sukses. Ribuan penggowes MTB (mountain bike) ikut menjajal rute jalanan perkebunan kakao, Minggu (17/02/2019). 

Ribuan penghobi sepeda dari berbagai kota di Indonesia memadati kawasan wisata Doesoen Kakao di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Sejumlah pembalap MTB nasional juga turun dalam ajang yang pertama kali digelar ini. Mereka semua ingin menjajal trek sepeda sepanjang 20,4 KM yang membelah perkebunan kakao yang konturnya berbukit. 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan pelaksanaan Chocolate Happy Cycling ini sebagai bagian dari sport tourism yang sedang dikembangkan Banyuwangi. Di Banyuwangi sendiri, terdapat 16 event yang masuk dalam agenda sport tourism.
 
"Kategori MTB ini, melengkapi event balap sepeda di Banyuwangi yang telah ada," ungkapnya.

Sport tourism sengaja dipilih oleh Banyuwangi untuk menggenjot segmentasi kunjungan wisatawan. Berdasarkan hasil riset, sport tourism menjadi penarik minat wisatawan selain budaya dan alam. 

"Dari segmentasi sport tourism ini kami ingin menyasar kalangan milenial, mereka yang hobinya olahraga dan traveling. Jadinya, Banyuwangi mencoba masuk di ceruk ini," tukas Anas. 

Kompetisi ini dimenangi oleh pembalap MTB nasional, yakni Zainal Fanani. Juara Men Elite Asia Mountain Bike Series 2018 di Malaysia, ini berhasil menyingkirkan ratusan peserta open race sepeda gunung yang melewati kawasan perkebunan Kandang Lembu, Glenmore milik PTPN XII itu.

Pembalap berusia 29 tahun itu, mampu menempuh rute sejauh 20,4 KM dalam waktu 47 menit. Kelokan, turunan dan tanjakan yang menjadi ciri dari rute off road mampu dilaluinya dengan mudah. Ia mendahului Angga Dwi Wahyu Prahesta dan Ihza Muhammad yang harus puas finish di urutan kedua dan ketiga.

"Lintasannya bagus. Cukup menantang, tapi tidak membingungkan. Marshal-nya banyak. Di setiap tikungan ada, jadi memudahkan," jelas pebalap asal Lumajang itu.

Keseruan rute juga diakui oleh Linda. Pemenang seri Women Open Chocholate Happy Cycling tersebut, mengaku rutenya ekstrem. Namun, jalannya cukup lebar, sehingga tidak terlalu merepotkan. 

"Yang sulit itu waktu turunan yang langsung berbelok. Hampir saja saya terjatuh," aku pebalap asal Samarinda tersebut. 

Linda sendiri merupakan pemegang dua medali emas cabang MTB pada Porprov Kalimantan Timur tahun lalu. Pebalap usia 20 tahun itu, mampu mendahului Bela Anjar Wulan yang finish di urutan kedua.

Chocholate Happy Cycling sendiri tidak hanya terdiri dari kelas open race. Ada beberapa kategori lainnya untuk memeriahkan event yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival tersebut. Selain kategori open, juga ada Master A untuk pebalap berusia 30 - 39 tahun, Master B untuk usia 40 - 49 tahun, dan Master C untuk usia 50 - 59 tahun. Ada pula kategori happy gowes untuk para pecinta sepeda. 

"Total keseluruhan ada 1384 peserta. Mereka tidak hanya dari Banyuwangi. Tapi, juga datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali hingga Kalimantan," ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi.

Event ini merupakan rangkaian Chocolate Festival di Banyuwangi. Selama dua hari (16-17 Februari), di kawasan Doesoen Kakao telah digelar Chocolate Glenmore Run, Chocolate Jazz and Food Festival. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :