Ketua PB ISSI: Banyuwangi Gudangnya Olahraga Sepeda
Sabtu, 27 Januari 2018
BANYUWANGI – Sebanyak 15 tim peserta kompetisi balap sepeda 2.1 Tour De Indonesia (TdI) baru saja menyelesaikan finish etape ketiga di Taman Blambangan Banyuwangi Sabtu (27/1/2018). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut langsung para pebalap tersebut dan berkesempatan menyerahkan trofi kemenangan pada para pemenang etape bersama Ketua Pengurus Besar Sport Sepeda Indonesia Raja Sapta Oktohari .
Raja Sapta Oktohari mengatakan sebagai penyelenggara TDI, pihaknya berterima kasih kepada Banyuwangi yang telah menjadi lokasi finish etape ketiga dan memberikan sambutan yang meriah pada para pebalap. Okto juga menyampaikan terima kasih kepada semua stake holder di Banyuwangi yang telah ikut mendukung kelancaran even TDI.
“ TDI merupakan even yang sejak awal kami rencanakan dengan Bupati Banyuwangi, Mas Azwar Anas. Tadinya kami rencanakan finish di Banyuwangi, tapi karena start dari Yogyakarta maka panjang rutenya kurang sehingga kita tambah dengan Bali,” ujar Raja Sapta.
Raja Sapta melanjutkan pihaknya sangat mengapresiasi kiprah Banyuwangi yang memberikan perhatian khusus pada dunia olahraga sepeda. Bahkan dia menganggap Banyuwangi sebagai markasnya prestasi olahraga sepeda di Indonesia.
“Disini ada pabrik prestasi untuk BMX, disini pabriknya even sepeda ada International Tour De Ijen yang rutin digelar tiap tahun, ada pabriknya pelatih sepeda juga pabriknya kompetisi road bike,” cetus Raja Sapta.
Kedepan Raja Sapta berjanji akan menggelar kejuaraan downhill asia pasific di Banyuwangi. Ini sebagai apresisi atas komitmen daerah yang berkontribusi pada pengembangan olahraga sepeda di Indonesia.
“Kami merasa sangat nyaman melakukan kegiatan di Banyuwangi, karena mau bikin apa saja disini bisa cepat tereksekusi, karena pemimpinnya dan orang-orang timnya hebat. Bahkan pertama kali menggelar kejuaraan BMX saja levelnya langsung masuk agenda UCI dan ini yang pertama di Indonesia. Makanya kita akan bikin track down hill dan bawa even ini ke Banyuwangi,” terang Sapta.
Sementara itu Bupati Banyuwani Azwar Anas menyambut baik hadirnya TDI di Banyuwangi. Bahkan Anas siap apabila TDI menambah etape khusus di Banyuwangi.
“Harapan kami tahun depan TDI bisa berakhir di Banyuwangi. Misalnya ada satu etape TDI yang menyusuri bentang alam Banyuwangi dan finish di Gunung Ijen. Secara infrastruktur Banyuwangi siap untuk menyambut even kompetisi sepeda internasional karena kami sudah terbiasa sebelumnya dengan International Tour De Ijen sejak 2012. Bahkan elemen masyarakat, TNI dan Polri semua sudah siap,” kata Anas.
Bupati Anas mengatakan selama ini Banyuwangi menjadikan even kompetisi sepeda sebagai strategi sportourism yang mengkombinasi olahraga dengan budaya dan alam. Banyuwangi ingin menjadi daerah penghasil prestasi olehraga sekaligus juga mempromosikan pariwisata daerah.
“Olahraga kami pilih sebagai bagian strategi promosi daerah karena ada nilai-nilai didalamnya yang bisa kami tularkan bagi warga kami. Kedisiplinan, kerjasama lintas sektoral dan membangun komunikasi, semuanya harus dilakukan untuk menyukseskan even,” papar Anas.
Banyuwangi sendiri, kata Anas siap menjadi tuan rumah perhelatan olahraga internasional seperti down hill Asia Pasific. Selain pengalaman yang teruji dalam menggelar even, saat ini Banyuwangi semakin mudah dijangkau dengan adanya dua penerbangan langsung dari Jakarta ke Banyuwangi yang memudahkan peserta untuk datang. Akomodasi dan amenitas pendukung lainnya juga terus ditambah.
“Bandara kami akan segera diperluas untuk bisa menambah pesawat berbadan besar. Pertengahan tahun ini juga akan ada tiga hotel besar yang diresmikan. Banyuwangi juga akan melaunching 77 festival yang akan berlangsung sepanjang tahun sebagai atraksi pariwisata,” pungkasnya.