Mahasiswa UGM Teliti Ijen Untuk Kembangkan Ekowisata

Selasa, 23 April 2013


BANYUWANGI – Eksotisme Ijen yang kesohor bukan hanya menarik dikunjungi, namun mampu mengundang pihak lain untuk menelitinya. Sejumlah mahasiswa strata satu Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi Ijen terkait pengembangan ekowisata ke depan. Penelitian difokuskan pada Kecamatan Licin sebagai kawasan dimana Ijen berada.

Para calon sarjana yang berjumlah 23 orang adalah mahasiswa semester 8 jurusan Geografi Fakultas Geografi UGM yang sedang menjalankan praktek Kuliah Kerja Lapangan tahap ketiga. Di hadapan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat diterima di Pendopo, Senin (22/4), koordinator mahasiswa Hafidz Damar memaparkan sejumlah hal terkait penelitiannya. Dipaparkan Hafidz, penelitian ini difokuskan pada sumber daya wilayah Licin, meliputi  sumber daya alam dan manusia yang ada. Guna mendapatkan hasil yang komprehensif pendekatan yang dilakukan dengan menganalisa kondisi lahan, air, dan sosial ekonomi masyarakat Licin. “Dari faktor air, antara lain kita meneliti debit air yang ada. SDM kita lihat peta demografinya. Nah, dari tiga pisau analisis itu, hasilnya Licin sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata minat khusus, yakni ekowisata,” terang Hafidz.

Selain itu, para mahasiswa tersebut menelurkan produk penelitian berupa peta arahan pembangunan Licin. Mereka membagi kawasan tersebut menjadi 9 zona agar pariwisata yang akan dikembangkan sesuai dengan konsep ekowisata yang diusung pemkab. “Agar tidak bentrok dengan konsep ekowisata, maka Licin harus ada zoning area. Wilayah atas Tamansari dan Kluncing bisa difungsikan hutan nasional. Tamansari bagian bawah bisa dijadikan agrowisata perkebunan kopinya. Sementara Gumuk yang debit airnya kurang bisa dikembangkan jadi wisata budaya,” papar Hafidz, mahasiswa asal Batang tersebut.

Penelitian yang dilakukan selama satu minggu, mulai dari Rabu kemarin (17/4) ini di bawah bimbingan guru besar Geografi UGM, Prof Junun. Di sela-sela arahannya, Junun menjelaskan bahwa ketertarikan mereka meneliti Ijen lantaran nama besar Ijen sebagai destinasi wisata. Selain itu, juga event Tour de Ijen yang memadukan pariwisata dan olahraga  dianggap berhasil menaikkan pamor Gunung Ijen sebagai tujuan wisata. (Humas & Protokol) 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :