Pacu Kualitas Tour de Ijen, Banyuwangi Belajar ke Malaysia

Senin, 16 Maret 2015


BANYUWANGI - Tim International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) memenuhi undangan dari panitia Tour de Langkawi, Malaysia, untuk menyaksikan ajang balap sepeda tersebut. Di Malaysia, tim ITdBI belajar pengelolaan Tour de Langkawi yang diselenggarakan setiap tahun sejak 1996 tahun lalu.

"Intinya, kami terus belajar untuk meningkatkan kualitas Tour de Ijen yang kami selenggarakan tiap tahun di Banyuwangi sejak 2012. Tour de Langkawi diselenggarakan sebanyak 20 kali, tentu kami perlu banyak belajar tentang pengelolaannya, apalagi kami juga diundang hadir di Malaysia," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi, Senin.

Di Malaysia, tim Tour de Ijen juga bertemu dengan CEO Tour de Langkawi Datuk Malik Mydin. Selain itu, juga berkesempatan berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga setempat.

Tour de Langkawi sendiri masuk dalam kategori 2.HC dalam kalender Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). Kategori 2.HC merupakan satu level di bawah World Tour. Tour de Langkawi berlangsung sejak 8 Maret dan berakhir 15 Maret 2015. Adapun Tour de Ijen berada di kategori 2.2 UCI.

"Fokus kami belajar puncak acara race terakhir sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen," ujarnya.

Anas mencontohkan sejumlah perubahan yang akan dilakukan pada penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen pada 6-9 Mei mendatang. Di antaranya adalah lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (life style) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata.

"Sentuhan budaya lokal akan diperbanyak dengan menampillkan berbagai seni-tradisi Banyuwangi di sepanjang rute. Tour de Banyuwangi Ijen juga menjadi sarana konsolidasi ekonomi masyarakat di mana stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan kami perbanyak di garis start dan finish," jelas Anas.

Untuk penguatan atraksi, Tour de Banyuwangi Ijen akan banyak melibatkan komunitas seperti pesepatu roda, free style sepeda, dan sepeda tua. "Jadi, Tour de Banyuwangi Ijen bakal menjadi atraksi sport sekaligus lifestyle, pariwisata, dan ekonomi rakyat," pungkas Anas. (Humas Protokol)

 

 


Berita Terkait

Bagikan Artikel :