Pangdam Brawijaya dan Kapolda Jatim Terkesan Mal Pelayanan Publik Banyuwangi

BANYUWANGI – Panglima Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya Mayjend TNI Arif Rahman dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, mengunjungi Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Rabu (10/10). Didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Pangdam dan Kapolda melihat menyusuri beragam layanan di mal pelayanan publik pertama di Indonesia milik pemerintah kabupaten tersebut.

Mulai dari loket antrian, pelayanan administrasi kependudukan, perizinan bidang kesehatan, pengecekan tata ruang, hingga konter pengurusan paspor dilihat oleh Arif dan Luki. Total ada 199 layanan izin/dokumen yang terintegrasi di mal tersebut.

Pangdam dan kapolda bahkan sempat menyerahkan langsung pengurusan KTP yang sudah tuntas kepada warga. 

“Ngurusnya gratis, apa bayar?” tanya Pangdam kepada Halimatus Sa’diyah, warga yang mengurus KTP.

“Gratis Pak,” jawab Halimah.

Kapolda Luki mengaku terkesan dengan berbagai inovasi pelayanan yang telah dilakukan Banyuwangi ini. Bagi dia, ini menunjukkan kinerja pemerintahan yang baik.

“Bagi saya ini luar biasa, karena letaknya paling ujung di Pulau Jawa tapi sudah banyak hal yang dilakukan. Punya mal pelayanan publik, padahal banyak kota besar belum punya. Semoga semua kinerja ini bisa dijaga,” puji Kapolda.

“Mal layanan publik bisa jadi percontohan bagi daerah lain, apalagi warga juga puas dengan pelayanan yang ada,” timpal Pangdam Arief.

Pangdam meminta agar Banyuwangi terus menjaga kondusivitas daerah agar wisatawan semakin nyaman di Banyuwangi. Tiga hari di Banyuwangi, Arief juga meninjau Taman Wisata Alam Gunung Ijen.

“Ijen bagus, aksesnya juga oke. Saya terkesan selama di sini, termasuk kebersihannya. Warga Banyuwangi harus menjaga keramahan dan kebersihan daerahnya, agar turis semakin betah di sini,” pungkasnya.

Pangdam Mayjen Arief dan Kapolda Irjen (Pol) Luki datang ke Banyuwangi dalam rangka pengamanan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) – World Bank di Nusa Dua, Bali. Banyawungi sebagai salah satu pintu masuk menuju Bali, menjadi salah satu fokus titik pengamanan. (*)