Peselancar Layang Australia Juarai Kompetisi kiteboarding di Banyuwangi
Minggu, 23 Agustus 2015
BANYUWANGI - Ajang Tabuhan Island Pro Kiteboarding di Pulau Tabuhan, Banyuwangi, berakhir Minggu (23/8). Kompetisi kiteboarding (selancar layang) yang diikuti 52 peselancar profesional dari 20 negara itu berlangsung semarak.
Keluar sebagai juara kategori freestyle untuk pria adalah Dan Sweeney dari Australia. Di peringkat kedua ada Christian Tio (Filipina) dan di peringkat ketiga ada Narapichit Pudla (Thailand). "Ketiga nama yang berhasil juara itu memang langganan jawara di sejumlah kompetisi selancar layang di berbagai negara," ujar Race Director Tabuhan Island Pro Kiteboarding, Jeroen van Der Kooij.
Di kategori freestyle perempuan, Meiji dari Jepang berhasil menjadi yang pertama. Di posisi kedua ada Beatrice D. dari Swiss. Untuk kategori racing pria, peselancar layang dari Filipina Doque Delos Santos menjadi jawara. Delos Santos juga bukan nama asing di dunia kiteboarding. Dia termasuk peselancar layang top dunia. Di tempat kedua, nama Narapichit Pudla kembali muncul. Sedangkan di peringkat ketiga ada peselancar layang Indonesia, Komang Parde.
Adapun kategori racing perempuan, juara pertama diraih Beatrice, lalu disusul Meiji, dan Fu Sumsion (Tiongkok). Sedangkan kategori high speed, peselancar asal Australia Joshua Stephens menjadi yang terdepan.
Event ini diikuti oleh para peselancar layang dari Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Swedia, Finlandia, Rusia, Lithuania, Inggris, Brazil, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Indonesia. Ajang bergengsi ini memperebutkan total hadiah Rp100 juta yang disediakan Pemkab Banyuwangi dan sejumlah perusahaan besar di industri selancar seperti Rip Curl, Rip Curl School of Surf, Airush, Huna Boards, Freedom Kiteboarding Magazine, dan Beach Hut and Surftime.
Event ini juga didukung distributor peralatan kiteboarding (selancar layang) dan windsurfing (selancar angin) terbesar di dunia, yaitu Best Kiteboarding.
Jeroen van Der Kooij, mengatakan, kompetisi selancar layang di Pulau Tabuhan telah menjadi magnet baru bagi para peselancar. Hal itu terbukti dari keikutsertaan peselancar profesional yang namanya sudah tak asing lagi di dunia olahraga ekstrem tersebut. "Saat ini, Tabuhan Island Pro Kiteboarding telah menjadi event yang banyak dilirik dan diperhatikan. Saya berharap ke depan bisa terus bagus dan menjadi event yang terbesar di Asia Tenggara," ujar pria asal Belanda tersebut.
Dia optimistis Pulau Tabuhan bisa menjadi destinasi idola para peselancar karena karakteristik anginnya yang sangat sesuai, yaitu kecepatan di atas 20 knot. Kecepatan itu tidak dimiliki tempat lain seperti Bali. "Pulau Tabuhan harus bisa menarik peminat kiteboarding dan windsurfing yang selama ini masih sangat banyak di Bali. Saya yakin itu bisa. Apalagi, Pulau Tabuhan sangat bersih, pasirnya putih, airnya jernih, dan punya kekayaan biota laut yang bakal jadi daya tarik tersendiri," ujar Van der Kooij.
Untuk diketahui, kiteboarding adalah olahraga air yang mengombinasikan selancar angin, selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Para atlet di papan selancar dihubungkan dengan layang-layang paralayang. Para peselancar layang memanfaatkan angin untuk menaklukkan air dan melayang-layang di udara, lalu melandai kembali berselancar di atas air dengan gerakan-gerakan yang akrobatik. (Humas & Protokol)