Pesona Banyuwangi Pukau 24 Negara Peserta Pelatihan Perikanan Internasional

Sabtu, 21 Juli 2018


Banyuwangi - Pelatihan Internasional tentang perikanan dan budidaya perikanan yang digelar Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Banyuwangi sukses digelar. Para peserta tak hanya senang telah mendapatkan ilmu baru, mereka juga mengaku terkesan dengan keindahan Banyuwangi. Hal ini terungkap saat acara penutupan pelatihan yang digelar di Pendopo Kabupaten, Jumat malam (20/7). Seperti yang disampaikan Ruth Aburi Bosi dari Kepulauan Solomon. Dia merasa puas dengan pelatihan ini. "Senang sekali. Ini pengalaman luar biasa. Saya dapat banyak ilmu dan kawan-kawan baru yang baik. Apalagi, pelatihannya digelar di Banyuwangi yang menurut saya sangat nyaman. Saya suka semua yang ada di sini. Tempatnya, orang-orangnya, budayanya dan makanannya," kata Ruth. Ruth pun mengaku telah mencoba berbagai makanan tradisional Banyuwangi. Mulai nasi goreng, rujak soto, nasi tempong, dan masih banyak lagi. "Makanannya enak-enak. Tapi saya paling suka sup nya karena rasanya beda. Sup Banyuwangi lebih segar. Saya juga baru pertama kali makan buah naga di Banyuwangi. Mengesankan sekali bisa ikut pelatihan di Banyuwangi. Saya berharap bisa datang lagi kemari lain waktu," imbuhnya. Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Al Busyra Basnur mengatakan, pelatihan Internasional ini wujud komitmen Indonesia untuk mensuport negara selatan-selatan. "Semoga skill dan teknik yang dipelajari selama pelatihan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, dan daya saing ekonomi. Juga, untuk mengeksplorasi kerjasama Indonesia dengan negara-negara Asia Pasifikas dan Afrika," kata Busyra. Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko berharap para delegasi dapat mempromosikan Indonesia dan Banyuwangi saat kembali ke negaranya. "Semoga apa yang didapat selama di Banyuwangi bisa menjadi pengalaman yang berharga. Tolong ceritakan tentang Banyuwangi kepada saudara maupun sahabat anda di sana," ujarnya. Malam itu, para peserta tampak menikmati kebersamaan di hari terakhirnya di Banyuwangi. Sambil asyik menikmati hidangan yang disajikan, mereka larut dalam obrolan hangat sampai-sampai tidak menyadari malam semakin larut. Tak ingin melewatkan suasana pendopo yang artistik dan nyaman, mereka pun banyak berswafoto hampir di setiap spot bangunan berkonsep green architecture tersebut. Pelatihan bertajuk International Training on Fisheries for Asia Pacific and Aquaculture for African Countries ini digelar selama lima hari sejak 16-20 Juli. Pelatihan yang diikuti 28 delegasi dari 24 negara Asia Pasifik dan Afrika ini merupakan kerja sama dengan Pusat Kerja Sama Teknik Negara Selatan - Selatan atau NAM CSST (Non Aligned Movement Center for South -South Technical Cooperation). Di sini peserta belajar tentang budidaya perikanan, pembibitan, dan manajemen teknik pemberian makanan, manajemen kualitas air, pengolahan hasil perikanan, dan membuat perangkap ikan ramah lingkungan. Selain mengikuti pelatihan, para delegasi juga sempat berkunjung ke sejumlah tempat wisata dan instansi pemerintah. Mulai dari Lounge Pemkab, Mal Pelayanan Publik, hingga pameran aneka kekayaan pertanian 'Banyuwangi Agro Expo'. Tak hanya itu, mereka juga melakukan konservasi terumbu karang dan pelepasan tukik di Pantai Grand Watu Dodol. Di sana, mereka juga menyaksikan lomba cipta kreasi menu yang mengolah makanan berkarbohidrat dari bahan non beras dan non terigu. (*)


Berita Terkait

Bagikan Artikel :