SCTV Live Dari Depan Pemkab Banyuwangi

Senin, 31 Desember 2012


BANYUWANGI – Stasiun TV swasta SCTV, Minggu pagi, (30/12) melakukan siaran langsung dari depan Pemkab Banyuwangi. Ini adalah siaran hari kedua di Banyuwangi dari empat hari yang dijadwalkan. SCTV telah menskedulkan akan live dari Banyuwangi sejak tanggal 29 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013 di beberapa tempat yang berbeda.

Presenter liputan 6 pagi akhir pekan, Anastasya Putri dan Boy Bakamaro menyiarkan acara di tengah-tengah 241 penari berkostum serba merah yang membawakan tarian Gandrung. Jumlah penari sengaja dipilih sebanyak 241 orang, sebagai perlambang dari usia Banyuwangi yang ke - 241 tahun. Masyarakat Banyuwangi dari berbagai usia dan kalangan juga terlihat memadati ruas jalan Ahmad Yani yang memang ditutup untuk kendaraan bermotor bertepatan dengan program car free day tersebut. Sejak 2011 lalu, setiap hari Minggu, di Banyuwangi memang telah ditetapkan sebagai car free day sejak pagi buta hingga pukul 09.00 WIB. Dan masyarakat bebas memanfaatkan jalan raya yang biasanya macet pada jam-jam tertentu itu, dengan berolahraga atau berkumpul bersama keluarga dan komunitasnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan itu juga ditampilkan Senam Using yang merupakan perpaduan antara senam dengan tarian Gandrung. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas beserta ibu juga turut bersenam bersama di tengah warga Banyuwangi. Juga ada penampilan the best costume dari Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2012 yang bertemakan Re_Barong Using, tarian Seblang dan wawancara dengan Jebeng Thulik. SCTV juga mengulas lebih jauh tentang Banyuwangi lewat beberapa liputannya tentang kerajinan tempurung kelapa milik Fatoni di Kecamatan Kabat, tarian Jaran Kencak Paju Gandrung yang merupakan perpaduan antara tari Gandrung dengan atraksi kuda, kerajinan biola Banyuwangi berkualitas ekspor milik Haidi Bing Slamet di Kecamatan Glagah.

Sebelumnya, Sabtu (29/12), SCTV juga live dari Sanggar Genjah Arum yang berada di Kecamatan Glagah. Di sanggar milik pengusaha kopi, Setiyawan Subekti tersebut,beberapa hal bercita rasa Banyuwangi dibahas tuntas. Mulai dari proses sangrai kopi, Banyuwangi Kota Kopi, Kesenian Gandrung Sejarah, kesenian Barong anak kecil dan explore Rumah Using. Selain itu juga ada kesenian lesung (pukul alu, Red) oleh ibu-ibu tua asli Desa Kemiren dan hidangan kuliner khas Banyuwangi seperti Pecel Pitik dan kuliner uyah asem. (Humas & Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :