Target Kembangkan Pasar Tradisional, Bupati Banyuwangi Isi Figur Baru Kadis Perindag

Kamis, 9 Agustus 2018


Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Rabu (8/7). Di antara 40 pejabat yang dilantik pada Rabu malam tersebut, terdapat tujuh pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II), termasuk di antaranya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag). Jabatan Kadisperindag tersebut diisi Sih Wahyudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD). Pejabat Kadis Perindag sebelumnya telah pensiun pada awal bulan Agustus ini. Dikatakan Bupati Anas, mutasi jabatan dilakukan untuk optimalisasi fungsi struktur organisasi pemerintahan. "Ketika ada satu jabatan yang kosong, sementara fungsinya harus segera dijalankan, maka perlu segera dilakukan penyesuaian di dalam organisasi. Salah satunya lewat mutasi ini," kata Anas. Dalam mutasi kali ini, sejumlah pejabat menduduki pos baru. Kepala BKD diisi Nafiul Huda, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Selain Sih Wahyudi, terdapat nama Pujo Hartarto yang sebelumnya staf ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, kini menjabat sebagai Inspektorat menggantikan Iskandar Aziz. Sedangkan Iskandar Aziz dilantik sebagai Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra menggantikan Agus Siswanto yang dimutasi menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Sementara posisi staf ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan diisi Peni Handayani yang sebelumnya Kepala Dinas Sosial. Kadinsos dijabat oleh Edy Supriyono yang sebelumnya menjabat Kepala Satpol PP. Bupati Anas melanjutkan jabatan Kadisperindag merupakan salah satu pos yang perlu dioptimalkan ke depan terkait dengan penataan pasar. Anas mengaku ingin menjadikan pasar tradisional Banyuwangi menjadi tempat yang nyaman untuk berbelanja. "Kami ingin pasar rakyat di Banyuwangi bisa berfungsi ganda seperti pasar-pasar tradisional di Thailand. Selain untuk berbelanja warga, pasar di Thailand juga didesain menjadi tempat yang menarik untuk didatangi turis," kata Anas. Salah satu yang menjadi target penataan adalah pasar Banyuwangi yang bersebelahan dengan Mal Pelayanan Publik (pusat pelayanan perijinan di Banyuwangi). Selain akan dilakukan pembenahan di dalamnya, pasar yang berada di pusat kota ini akan dilengkapi tempat untuk ngopi dan pusat oleh-oleh. "Dalam setahun, tak kurang 39 ribu tamu mengunjungi mal pelayanan publik untuk belajar pengelolaannya. Ke depan akan kami desain, agar mereka usai mengunjungi mal, bisa langsung berbelanja dan membeli oleh-oleh di pasar sebelahnya. Saya ingin agar wisatawan yang datang ke Banyuwangi menyerbu pasar-pasar tradisional, tidak hanya belanja di outlet," kata Anas. (*)


Berita Terkait

Bagikan Artikel :