Wakil Walikota Palangkaraya Belajar Pengembangan Pariwisata ke Banyuwangi

Jumat, 9 November 2018


BANYUWANGI – Wakil Walikota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah belajar pengembangan pariwisata ke Banyuwangi, Jumat (9/11). Perkembangan dunia pariwisata Banyuwangi dan mall pelayanan publik Banyuwangi yang meningkat signifikan menarik minat mereka untuk mempelajari lebih jauh bagaimana kiat-kiat Banyuwangi mewujudkannya.

Rombongan ini diterima Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko di Kantor Pemkab Banyuwangi.

Rombongan Pemkot Palangkaraya yang dipimpin Wakil Walikota Palangkaraya, Umi Mustikah membawa 23 orang kepala dinasnya, diantaranya Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Pertanian. “Kami ingin belajar tentang pariwisata Banyuwangi. Santer kami dengar dari berbagai media tentang pariwisata Banyuwangi yang maju pesat,” ujar Umi.

Banyuwangi menjadi pilihan, menurut Umi, lantaran alamnya begitu tertata. “Kami melihat Banyuwangi menata kekayaan alamnya dengan baik. Itu dipadukan dengan destinasinya yang banyak dan layak dieksplor, ditambah dengan even-evennya yang menarik. Ini adalah paket lengkap,” katanya. Apalagi, imbuh Umi, Banyuwangi juga punya hutan yang terkelola dengan baik.

“Di wilayah kami selain ada kota, desa juga ada hutan. Nah, Banyuwangi ini kan juga punya hutan yang terkelola dengan baik. Kami ingin menjadikan hutan kami sebagai tempat wisata dengan tidak merusak ekosistemnya. Karena itu kami ingin belajar pula dari Banyuwangi bagaimana mengelola hutan ini sebagai temapt wisata,” kata Umi.

Sementara itu, di saat yang bersamaan, Pemkab Sragen juga melakukan kunjungan ke Banyuwangi. Senada dengan Pemkot Palangkaraya, Pemkab Sragen juga tertarik untuk menggali lebih jauh kiat Banyuwangi dalam memajukan pariwisatanya. Namun Pemkab Sragen ini juga ingin memperbaiki pelayanan publik di wilayahnya. Karena itu selain belajar tentang pariwisata, Sragen juga mengupas lebih jauh tentang Mall Pelayanan Publik.

Tidak tanggung-tanggung, rombongan Sragen yang dipimpin Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, membawa 65 orang yang terdiri atas kepala SKPD dan 20 camat. “Ini pertama kalinya kami bedol desa ke kabupaten lain. Mudah-mudahan banyak ilmu yang bisa kami serap di Banyuwangi,” tandas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Suharto.

Saat menerima kedatangan kedua kabupaten/kota tersebut, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mempersilahkan para tamu untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Banyuwangi. “Silahkan menimba ilmu sebanyak-banyaknya disini. Tangan kami selalu terbuka. Dan kami pun juga tidak segan-segan untuk sharing pula dari pengalaman bapak ibu sekalian, sehingga ajang ini bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki pelayanan kita kepada masyarakat,” cetus Yusuf.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda yang mendampingi Wabup Yusuf memberikan paparan tentang kiat Banyuwangi mengelola pariwisatanya. Bramuda memaparkan, keterbatasan yang dimiliki Banyuwangilah yang membuat Banyuwangi membuat inovasi, termasuk di bidang pariwisata.

“Kami menyadari bahwa kami kaya akan seni budaya dan kekayaan alam. Karena itulah, ini yang kami kelola dengan semaksimal mungkin dengan melibatkan rakyat dan seluruh stakeholder,” beber Bramuda.

Tak hanya destinasi wisata saja yang menjadi perhatian Banyuwangi, namun juga penyelenggaraan berbagai event yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan festival terus bertambah. Keberadaan festival terbukti ampuh membuat roda perekonomian masyarakat Banyuwangi berputar.

“Banyaknya event, mampu mengundang wisatawan untuk datang. Masyarakat dan UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan berbagai barang kerajinan khas Banyuwangi ikut menangguk keuntungan yang besar setiap kali wisatawan berkunjung atau event digelar. Ini sangat membantu masyarakat untuk memperbaiki tingkat perekonomiannya,” ceritera Bramuda.

Selain itu, yang paling penting dalam penyelenggaraan suatu event, kata Bramuda, tiap-tiap SKPD harus bekerja bareng. “Tidak ada lagi ego sektoral. Semua lebur jadi satu atas nama Pemkab Banyuwangi. Karena itu dalam penyelenggaraan suatu event, kami saling support satu sama lain. Masing-masing paham, siapa mengerjakan apa,” pungkasnya.

Selain studi banding ke Pemkab Banyuwangi, kedua rombongan ini juga akan mengeksplore destinasi wisata di Banyuwangi, seperti Kawah Ijen dan Pulau Merah. Mereka juga akan melihat secara langsung bagaimana Banyuwangi mengelola event-nya. Salah satunya lewat Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang akan digelar besok malam di Desa Adat Kemiren (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :