21 Februari, Banyuwangi Peringati Hari Sampah Nasional
Selasa, 12 Februari 2013
BANYUWANGI – 21 Februari diperingati sebagai Hari Sampah Nasional. Untuk pertama kalinya, Banyuwangi juga memperingati hal tersebut. Itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Arief Setyawan.
Arief mengatakan, Pemkab Banyuwangi melalui DKP, akan mengisi kegiatan yang sekaligus merupakan perwujudan gerakan I Love Banyuwangi itu dengan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian masyarakat Banyuwangi terhadap sampah. Tepat pada tanggal 21 Februari nanti, di Kabupaten Banyuwangi akan dilaksanakan upacara di Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA) Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Upacara itu rencananya akan diikuti oleh SKPD dan masyarakat Banyuwangi dengan Bupati Banyuwangi bertindak sebagai inspektur upacaranya.
Selanjutnya pada tanggal 27 Februari akan dilakukan peresmian Gerai 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) di Kios Taman Sritanjung dan Bank Sampah Unit Pasar Banyuwangi. “Bank Sampah merupakan solusi dalam mengelola sampah. Dan Bank Sampah dianggap perlu dibuat di sekitar pasar, sebab pasar adalah salah satu tempat penghasil sampah terbanyak, sehingga untuk mengatasinya harus ada Bank Sampah,”tutur Arief.
Tak hanya itu. Sebelumnya DKP juga menggelar beberapa kegiatan. Antara lain Diklat Pengolahan Sampah bagi PNS dan THL (Tenaga Harian Lepas) Armada Truk Sampah pada Kamis (7/2). DKP juga mengadakan lomba memilah sampah organik dan anorganik yang diikuti oleh 10 depo dan TPS (Tempat Pembuangan sampah Sementara). Lomba yang bertujuan sebagai pemacu dalam upaya mengolah sampah sekaligus sebagai budaya dalam memilah sampah sebelum diangkut ke TPA ini dilaksanakan mulai 8 hingga 28 Februari di Stasiun Amrol Kebalenan, depo sampah Sobo, Karangrejo,Kampung Ujung, Penganjuran dan GOR Tawangalun.Juga ada depo Penataban, Singotrunan, Klatak, dan Ketapang.
Selain itu, lomba yang tak kalah unik juga digelar Sabtu (9/2) lalu, yakni lomba memungut sampah di sepanjang Kali Lo yang melibatkan masyarakat, PNS dan THL.Kemudian, DKP juga mengampanyekan pengolahan sampah lewat metode 6 M (Mengurangi, Menggunakan kembali, Mengganti, Memisahkan, Mendaur ulang dan Mengomposkan) pada Senin (11/2) di Perliman dan Depan Kantor Pemkab.
Jumat (15/2) mendatang, di sepanjang jalan protokol dan mall – mall yang dilewati, staf DKP mulai pukul 13.00 WIB akan mengkampanyekan pembatasan penggunaan kantong plastik. Sebab penggunaan kantong plastik yang berlebihan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, mengingat kantong plastik merupakan bahan yang sulit terurai. Dan pada Senin (18/2), di sekolah-sekolah yang menjadi titik pantau Adipura akan dilaunching Laskar 3 R. Laskar 3 R ini diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya masyarakat yang sadar akan manfaat dan bahaya sampah dan menjadi tauladan dalam pengelolaan sampah.
Perlu diketahui, lahirnya Hari Sampah Nasional dilandasi keprihatinan bersama atas tragedi TPA Leuwigajah di Bandung. Pada tanggal 21 Februari 2005, TPA Leuwigajah yang memiliki luas area mencapai 23,5 hektare yang penuh dengan sampah hingga ketinggian 35 meter, setelah hujan deras tiba-tiba runtuh dan menimpa pemukiman penduduk di bawahnya. Kampung Leuwigajah dan Batujajar lenyap. Sedikitnya ada 143 warga dari dua desa tersebut yang tewas di bawah timbunan sampah di TPA tersebut. Kunjungan Wapres waktu itu juga memicu demonstrasi besar-besaran yang menolak penggunaan TPA lebih lanjut. Berdasarkan kejadian itu, Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia memperingati hari tersebut sebagai Hari Sampah Nasional (Humas & Protokol).