73 Kades Asal Kabupaten Tanjabtim Kunjungi Banyuwangi

Senin, 10 September 2012


BANYUWANGI – Pengelolaan potensi pariwisata  Banyuwangi, tepatnya di desa yang berdekatan dengan obyek wisata,  mengundang ketertarikan 73  kepala desa  Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi untuk berkunjung ke Bumi Blambangan, Selasa (4/9).

Ditemui oleh Asisten Pemerintahan, Drs Abdullah, Ketua Rombongan, Drs Umar Mahmud menyampaikan maksud kedatangannya  ke Banyuwangi untuk belajar tentang peningkatan pendapatan asli desa di sektor pariwisata dan sektor lainnya. Tidak itu saja, rombongan asal kabupaten yang berbupatikan Zumi Zola Zulkifli ini juga serius ingin mengetahui tentang tata kelola pemerintahan Banyuwangi, ADD (Alokasi Dana Desa) serta pengelolaan PNPM Mandiri.

Menyambut baik kedatangan rombongan kades kabupaten Tanjabtim, Drs Abdullah dengan ditemani beberapa kepala dinas terkait, diantaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), BAPPEDA, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD), Dinas Koperasi, Dinas Perikanan dan Kelautan, beserta Camat Glagah, Camat Rogojampi dan pengurus PNPM Kabupaten Banyuwangi sharing terkait apa-apa yang dibutuhkan sebagai bahan studi banding.

Rombongan kades tersebut diajak untuk mengunjungi dua desa yang berdekatan dengan obyek pariwisata, yakni Desa Kemiren di Kecamatan Glagah dan Desa Blimbingsari di Kecamatan Rogojampi. Di Desa Kemiren yang letaknya dekat dengan kawasan wana wisata Kawah Ijen, para kades diperkenalkan lebih jauh bagaimana upaya warga desa nguri-uri budaya leluhurnya. Tidak heran  jika kemudian  Desa Kemiren dikenal sebagai desa adat dengan masyarakat Usingnya yang teguh menjalankan  tradisi. Tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut, para tamu tersebut mengupas lebih jauh tentang Desa Kemiren dari aparatur desa dan warga sekitar. Beberapa obyek wisata di desa tersebut juga tidak luput dikunjungi, diantaranya Museum Using, makam Buyut Cili, obyek kolam renang Wisata Using  dan melihat dari dekat  WC internasional. Mereka juga berbelanja beberapa kerajinan khas seperti periuk nasi dan udeng di beberapa penjual kerajinan yang berderet di desa tersebut.

Sementara di Desa Blimbingsari yang dekat dengan obyek wisata Pantai Blimbingsari, mereka langsung menyerbu kawasan wisata kuliner di desa tersebut yang  menyajikan hidangan seafood dan barbecue, lengkap dengan minuman kelapa mudanya yang menggoda selera. Tak hanya sibuk tanya sana-sini mengenai pengelolaan warung-warung lesehan tersebut pada aparat desa dan warga sekitar, mereka  juga menikmati menu khas andalan yang ditawarkan.

Muhammad Hatta, salah satu anggota  rombongan asal Desa Pagan Hilir, Jambi, mengatakan kekagumannya pada desa-desa yang dikunjungi. “Lepas dari sini kami harus berpikir keras memajukan potensi desa kami, sebagaimana Desa Kemiren dan Blimbingsari yang kami kunjungi. Apalagi di Jambi sebagian besar adalah lahan gambut dan rawa-rawa. Pasti ada potensi di dalamnya yang bisa kami maksimalkan pengelolaannya, termasuk mempersiapkan warga sekitar untuk jeli dalam memanfaatkan kekhasan daerahnya,” urai lelaki yang biasa dipanggil dengan sebutan Hatta tersebut, panjang lebar.(Humas & Protokol)

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :