Agar BTDI Lancar , Sepanjang Rute Ditutup Sementara

Rabu, 5 Desember 2012


BANYUWANGI – Dua hari lagi para rider Banyuwangi Tour De Ijen 2012, akan berlaga selama tiga hari 7-9 Desember. Selama tiga hari itu, penutupan jalan dilakukan secara insidentil atau bertahap 30 menit sebelum rombongan melintas, sistem buka tutup dlakukan hanya ketika rombongan melewati ruas jalan tersebut. Hal itu ditegaskan Plt Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Nur Agus Suharto.

Penutupan jalan sementara akan dimulai dari stage pertama, rute Banyuwangi- Pulau Merah, Jum’at (7/11). Penutupan dimulai pukul 12.00 Wib, dari Jalan A Yani, depan kantor pemkab Banyuwangi menuju jalan nasional arah Kabat. Selanjutnya dari Kabat menuju  Jalan PB Soedirman Kecamatan Rogojampi. Dari PB Soedirman dilanjutkan belok kanan menuju arah Songgon, kemudian lurus terus menuju pasar Songgon hingga ketemu Desa Sragi.

Penutupan dilanjutkan menuju Pasar Gendoh, dan lurus ke arah Kecamatan Sempu hingga belok kanan sampai bertemu, Desa Kalisetail Kecamatan Genteng. Dari Kalisetail menuju ke kanan Jalan KH Hasyim Ashari, dari KH Hasyim Ashari belok kanan menuju Jalan Gajahmada Genteng, tepatnya di depan toko mas Valas Wangi.

Dari jalan Gajahmada Genteng, lurus menuju Jalan Raya Jember, sampai pertigaan Radio Tawangalun FM belok kiri menuju Desa Dasri, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Dari Karangdoro  menuju Jajag melewati sepanjang sungai Kecamatan Bangorejo hingga kembali ke patung macan Juanda, Desa Jajag Kecamatan Gambiran. Dari Jajag terus menuju ke Kecamatan Cluring sampai pertigaan Benculuk. Dari Benculuk lurus menuju Pasar Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo. Dari pasar Purwoharjo menuju arah Grajagan, lalu bertemu simpang 4 Karetan belok ke kanan menuju Glagah Agung. Dari Glagah Agung, lalu belok kiri sampai ke Seneporejo - Sambirejo  sampai bertemu Masjid Miftahul Huda. Dari Masjid belok ke kiri menuju kesilir hingga patung penggilingan padi. Dari situ menuju Siliragung - Pesanggaran hingga Desa Sumberagung dan finish di pantai Pulau Merah.

Selanjutnya, di stage 2, Kalibaru – Kawah Ijen, Sabtu (9/12), penutupan dimulai pukul 09.00 WiIB, start dimulai dari Kalibaru Cottage menuju jalan nasional  ke arah Kecamatan Genteng, tepatnya di Pasar Genteng. Dari pasar Genteng menuju Jalan Gajahmada belok kiri menuju Jalan Mayor Supono hingga ketemu simpang empat belok kanan menuju Desa Karangsari Sempu. Dari Sempu ini melaju ke Singojuruh hingga patung kebo-keboan menuju pertigaan klincing, Rogojampi. Dari Klincing menuju Muncar lewat Kecamatan Srono, Desa Tembokrejo Muncar hingga Desa Sumbersewu dan Desa Kumendung. Dari Desa Kumendung menuju Rogojampi, lewat Bomo,  Watu Kebo dan Desa Blimbingsari. Setelah dari Blimbingsari kembali jalan nasional menuju Banyuwangi hingga di  Jalan Diponegoro, PB Soedirman, MH Thamrin, HOS Crokroaminoto menuju Jalan Raya Ijen, Desa Banjarsari. Dari Banjarsari menuju Desa Jambu, Kecamatan Licin sampai finish di Kawah ijen.   

Setelah para rider lewat pengguna jalan bisa kembali menggunakan jalan seperti biasa. “ Penutupan ini, dimaksudkan, agar pelaksanaan lomba balap sepeda international ini berjalan lancar,” terang Nur Agus Suharto.  Namun khusus pada stage 3, penutupan jalan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan karena rutenya berada didalam Kota Banyuwangi. Ruas-ruas jalan yang ditutup tersebut adalah Jl. Adi Sucipto – Jl. Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman – Sekitaran Taman Sritanjung – Simpang 4 Lateng - Jl. DI. Panjaitan – Jl. Banterang – R.A Kartini – Simpang 4 Pegadaian - Jl. Wahidin   – Jl. Dr. Sutomo – Simpang Lima - Jl. Wahid Hasyim – Jl. MT. Haryono – Jl. Kepiting – SImpang Patung Kuda. “Untuk itu akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas,” ujar Nur Agus.

Pengalihan arus lalu lintas dari arah selatan untuk semua kendaraan diarahkan mulai simpang 4 patung kuda belok kiri ke Jl.Brawijaya – Jl.Gajah Mada - Jl.Hayam Wuruk - Jl.Raden Wijaya – Jl.Argopuro – Simpang empat Sukowidi – Jl. Yos Sudarso. “Sedangkan dari arah utara, kendaraan besar dan roda empat dari simpang empat  Sukowidi belok kearah barat Jl. Argopuro,” pungkas Nur Agus mengakhiri keterangannya. (Humas Protokol)

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :