Bakesbangpol Sosialisasikan Dampak Pernikahan Dini
Rabu, 18 Juli 2012
BANYUWANGI – Untuk mewaspadai penyelenggaraan pernikahan di Banyuwangi dan memberikan pemahaman yang sama tentang pernikahan dini dan dampak ikutannya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi mengumpulkan para Kepala KUA, petugas pembantu pencatat nikah, dan Kaur Kesra se Kabupaten Banyuwangi, Rabu (18/7).
Penyelenggaran pertemuan yang berlangsung di Graha K-Link ini berangkat dari kekhawatiran banyak pihak
akibat maraknya pernikahan dini yang terjadi di kalangan generasi muda saat ini. Bagaimana tidak. Pernikahan muda usia tersebut rentan dengan resiko kesehatan. Belum lagi mata pencaharian dan bekal ekonomi yang jauh dari memadai yang dimiliki pasangan muda tersebut, khususnya sang kepala keluarga. Padahal tanpa bekal ekonomi yang cukup, mustahil setiap keluarga bisa menghidupi keluarganya dengan layak dan memberikan gizi yang baik bagi keturunannya. Ujung-ujungnya yang terbentuk kedepan adalah keluarga yang miskin dan berpendidikan rendah.
Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko yang membuka acara tersebut, dalam sambutannya menyatakan apresiasi pemkab terhadap kegiatan ini. Wabup Yusuf sangat mendukung dihadirkannya para Kepala KUA, petugas pembantu pencatat nikah dan Kaur Kesra tersebut, mengingat mereka punya peranan penting dalam memobilisasi warga. “Andalah yang bisa memotivasi pasangan muda yang akan menikah, termasuk mengingatkan soal usia pernikahan yang cukup, mata pencaharian dan bekal yang memadai serta faktor kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius,” urai Wabup.Acara ini, harap Wabup, bisa menjadi ajang untuk meneguhkan komitmen setiap elemen untuk makin peduli dengan masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Banyuwangi.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Bakesbangpol, Drs Sukimin mengatakan, persepsi yang sama diantara peserta terhadap bahaya pernikahan dini akan membantu menekan tingginya angka pernikahan dini di Banyuwangi. Sebanyak 256 peserta akan berinteraksi langsung dengan para nara sumber dari Dinas Kesehatan dan Rektor Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Nara sumber pertama dari Dinkes akan memberikan materi tentang persiapan pra nikah ditinjau dari segi kesehatan. Di dalamnya juga akan diselipkan sosialisasi tentang penularan HIV/AIDS. Sedangkan nara sumber kedua, yakni Rektor Untag akan mengupas tentang mata rantai kemiskinan ditinjau dari pengaruhnya bagi keluarga di Banyuwangi. (Humas & Protokol)