Bandara Blimbingsari Jadi Penyangga Bandara Juanda dan Ngurahrai
Kamis, 20 September 2012
BANYUWANGI- Resmi sudah penerbangan perdana maskapai PT Wings Abadi Airlines (Wings Air) yang akan menerbangi wilayah Banyuwangi dengan rute Surabaya- Banyuwangi PP, Kamis (20/9). Peresmian penerbangan pesawat komersial jenis ATR 72-500 ini,dilakukan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Bambang Susantono.
Saat meresmikan penerbangan pertama pesawat buatan Avions de Transport Regional (ATR) Prancis ini, Wamenhub menyatakan Bandara Blimbingsari berpotensi menjadi bandara penyangga Bandara Juanda dan Bandara Ngurahrai saat ini. Secara geografis, kata Wamenhub, Banyuwangi terletak di antara Surabaya dan Bali sehingga peluang menjadi bandara penyangga sangat besar. Apalagi, sejak resmi beroperasi 1,5 tahun lalu, Bandara Banyuwangi saat ini sudah menunjukkan peningkatan yang pesat. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi melampaui nasional, karenanya tak salah Banyuwangi berpotensi menjadi bandara penyangga Juanda dan Ngurahrai,” ujar Wamenhub.
Namun, untuk menjadi bandara penyangga, kata Wamenhub, harus menunjukkan perkembangan bandara ke depannya. Misalnya, pertumbuhan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat. "Pelaku usahanya harus aktif dan pemerintah daerahnya harus menjamin kemudahan berinvestasi. Dengan tumbuhnya sektor ekonomi, akan berbanding lurus dengan pertumbuhan infrastruktur di Bandara Banyuwangi. Ini nantinya salah satu pendukung menjadikan Banyuwangi sebagai bandara penyangga," ujar Wamenhub.
Lebih dalam Wamenhub memuji prestasi Banyuwangi yang luar biasa. Salah satunya lajunya pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada Bandara Blimbingsari. Dari pesawat jenis Cessna Grand Carrvan yang berpenumpang 9 orang, kemudian Fokker -50 dan berlanjut pesawat milik Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 berkapasitas 56 seat. “Saat ini, telah dimulai penerbangan perdana Maskapai Wings Air dengan kapasitas 72 seat. Saya berharap dengan adanya jembatan udara ini bisa mendekatkan jarak yang jauh menjadi dekat ,” ujar Wamenhub.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menyatakan akan terus melakukan melakukan percepatan untuk pertumbuhan Bandara Blimbingsari termasuk mencari celah ke pemerintah pusat. Menurut Bupati Anas saat ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk menambah lampu di landasan pacu, perbaikan terminal penumpang, dan sistem pemeriksaan barang. Selain itu landasan pacu (runway) akan diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter serta diperlebar dari 10 meter menjadi 15 meter.
Sedangkan, Direktur Operasi Wings Air, Kapten Redi Irawan mengaku sangat tersanjung dengan sambutan Banyuwangi yang begitu luar biasa dengan penerbangan perdana maskapainya. “Ini yang terbesar yang saya rasakan selama pembukaan penerbangan,” pujinya. Untuk Bandara Blimbingsari, kata Kapten Redi, akan ada dua sampai tiga pesawat yang akan dioperasionalkan untuk penerbangan Banyuwangi- Surabaya.
Peresmian penerbangan perdana Wings Air ini berlangsung marak dan meriah. Dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), , Direktur Kelayakan Udara, Direktur Merpati Airlines ,Wabup Yusuf Widiatmoko, Wakil Ketua DPRD serta tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat menyaksikan peresmian penerbangan Wings Air. Dalam acara itu juga dilakukan pecah kendi di roda Pesawat ATR 72-500 langsung oleh Wamenhub menandai terbang perdananya, yang sebelumnya Wamenhub juga menerima cinderamata dari Direktur Operasi Wings Air, berupa miniatur pesawat Wings Air.
Sekedar diketahui, Wings Air akan menerbangi Banyuwangi rute Surabaya – Banyuwangi PP, tiap hari pukul 09.30 – 10.20 WIB, Banyuwangi – Surabaya PP, tiap hari pukul 10.45 – 11.35 WIB. Sementara Merpati Jenis MA- 60 akan menerbangi wilayah Banyuwangi, dengan rute Surabaya – Banyuwangi PP, tiap hari pukul 13.40 – 14.30 WIB dan Banyuwangi – Surabaya, PP tiap hari pukul 15.00 – 15.50 WIB.(Humas & Protokol)