Banyuwangi Jadi Acuan Pemkab Jepara Belajar SAKIP
Rabu, 28 Februari 2018
BANYUWANGI – Setelah beberapa waktu lalu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)-nya dinyatakan sebagai yang terbaik di Indonesia oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kabupaten Banyuwangi semakin sering mendapatkan kunjungan dari kabupaten/kota lain.
Kabupaten/kota tersebut belajar langsung dari Banyuwangi.Bagaimana kiat Banyuwangi hingga SAKIP-nya berada di posisi teratas. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (27/2).
SAKIP merupakan sebuah sistem terintegrasi dari perencanaan, penganggaran hingga pelaporan yang memiliki empat fokus pelaporan dan evaluasi. Yakni laporan anggaran, kinerja ‘output’ program pembangunan, kinerja ‘outcome’ program dan kinerja sasaran.
Rombongan yang diterima di Lounge Pelayanan Publik Kantor Pemkab Banyuwangi ini dipimpin Bupati bersama Wakil Bupati Jepara. Rombongan juga sempat melakukan face time dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi mengibaratkan Banyuwangi sebagai gadis yang cantik. “Banyuwangi ibarat gadis. Sangat cantik sehingga banyak orang tertarik. Nah, bagaimana Banyuwangi bisa cantik, ini yang ingin kami ketahui. Termasuk bagaimana Banyuwangi bisa mendapatkan nilai AA atas SAKIP-nya,” ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, SAKIP Jepara masih mendapat penilaian CC. “Dengan belajar dari Banyuwangi, paling tidak tahun depan kami bisa naik peringkat jadi BB,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Anas mempersilahkan Kabupaten Jepara untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Banyuwangi. Baik tentang SAKIP maupun yang lainnya.
Keberhasilan Banyuwangi mendapat predikat SAKIP terbaik ini, kata Anas, lantaran ada beberapa langkah yang dilakukan Banyuwangi dalam mengimplementasikan SAKIP.
“Kami membangun komitmen bersama dengan para kepala SKPD. Kami bangun pula penguatan peran masing-masing mulai dari perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Selain itu juga rutin dilakukan evaluasi kinerja SKPD serta intens berkonsultasi dengan Pemprov Jawa Timur dan KemenPAN-RB,”ujar Anas.
Sementara itu untuk meminimalkan tumpang tindih kegiatan antar SKPD, imbuhnya, program SKPD disederhanakan sesuai kebutuhan masing-masing SKPD. Sistem aplikasi SAKIP juga dibangun mulai dari perencanaan, pengukuran kinerja secara online hingga sistem monitoring kinerja pegawai.
Hari ini, tak hanya Kabupaten Jepara yang melakukan kunjungan. Mulai dari Balai Kepegawaian dan Diklat (BKD) Semarang, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Hingga Dinas Pariwisata Prov Jatim. (*)