Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Provinsi
Selasa, 11 Desember 2012
BANYUWANGI – Banyuwangi didhapuk menjadi tuan rumah peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke – 48 tahun 2012. Seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota se-Jawa Timur juga hadir dalam resepsi HKN yang diadakan di Gedung Wanita Paramita Kencana, Selasa (11/12).
Dalam kegiatan ini sejumlah Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Nutrisionis (Ahli Gizi,Red), Puskesmas, dan Duta Kesehatan Remaja mendapatkan penghargaan dari Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi sendiri menempati peringkat ketiga pada penilaian tentang kesehatan masyarakat, dimana Puskesmas Kertosari yang menjadi jawaranya. Posisi ketiga juga diraih Reni Ulva Lailatul M. sebagai duta kesehatan remaja. Sementara untuk posisi lainnya, Banyuwangi harus bersaing dengan beberapa kabupaten/kota diantaranya Magetan, Jombang, Lumajang, Madiun, Pasuruan, Trenggalek, Bondowoso,Gresik, Situbondo, Pacitan, Malang, Blitar dan Bangkalan yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam setiap kategorinya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir bersama Ny Dani Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jatim dan Asisten Kesehatan Masyarakat Provinsi Jatim mengatakan, soal pelayanan kesehatan, Banyuwangi akan terus belajar dari kabupaten lain yang sudah berhasil. Sementara itu, Asisten Kesehatan Masyarakat Sekda Prov Jatim, Adi Purwinarto, menyatakan bahwa apa yang dilakukan Banyuwangi memberikan inspirasi bagi provinsi untuk meningkatkan pelayanan. “Tak heran kalau Bupati Anas mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah yang inovatif dalam penerapan keluarga sadar gizi dalam program Kadarsi Anak TOKCER (Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas, Red)dan percepatan pencapaian target MDG’s dan penurunan kematian ibu, bayi dan balita dalam program Harga Pas ( Harapan Keluarga Peduli Anak Sejak Dini, Red),” ujarnya. Adanya program Tokcer dan Harga Pas, jelas Edi, adalah bagian mendekatkan pelayanan yang mudah, cepat dan murah bagi masyarakat. Sebab pelayanan kesehatan adalah hal yang sangat sensitif sekali. “Harapan kami untuk kabupaten lain, semoga inspirasi ini bisa ditumbuhkembangkan di daerah masing-masing,”pungkasnya.
Di tengah berbagai penghargaan yang diberikan pada masing-masing tenaga kesehatan teladan dari Puskesmas se-Jatim, audiens juga dihibur oleh beberapa tarian khas Banyuwangi, diantaranya tari Kembang Pesisiran, Jaran Goyang dan Selendang Sikep. Istimewanya lagi, 2 universitas di Banyuwangi, 4 Puskesmas dan 1 kader Posyandu (sebagai perlambang hari jadi Banyuwangi yang ke 241, Red) turut berpartisipasi menampilkan drama kolosal. Selain itu juga ada operet dari anak-anak TK yang membawakan tentang Anak Tokcer. Di akhir acara juga diisi dengan birokrasi bersedekah, dimana seluruh audiens diberi kesempatan untuk mendonasikan dana yang mereka miliki seikhlasnya. Dana yang terkumpul sebesar Rp. 5 juta langsung diserahkan kepada Badan Amil Zakat Kabupaten Banyuwangi untuk disumbangkan kepada kaum dhuafa. (Humas & Protokol)