BPC Tunjukkan Kebanggaannya Pada Banyuwangi Dengan Gelar Pameran Foto
Jumat, 25 Januari 2013
BANYUWANGI – Banyuwangi Photography Community (BPC) bergiat menunjukkan kebanggaannya pada Kota Gandrung ini dengan menyelenggarakan pameran foto, Kamis (24/1).
Pameran yang menampilkan ratusan karya foto para anggota BPC tersebut digelar selama 7 hari (24 – 30/1) di Aula Sayu Wiwit, yang berada di area Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria. Kondisi TMP yang saat ini sudah berubah menjadi cantik, sangat mendukung pelaksanaan pameran yang menjadi bukti konsistensi para anggota BPC yang turut berkontribusi memajukan Banyuwangi ini.
Kekayaan potensi Banyuwangi ditampilkan dengan beragam angle yang menawan. Tak hanya kekayaan alamnya (sawah-sawah, air terjun, laut ), namun juga even budaya yang dimiliki Banyuwangi seperti ritual Seblang, Petik Laut Muncar, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Kebo-keboan, dan gelaran Banyuwangi Festival 2012 seperti Parade Gandrung Sewu dan Festival Jazz. Juga ada potret keseharian warga Banyuwangi yang tengah beraktifitas, seperti berjualan di pasar, memancing, menjemur ikan, menjemur batik, dan nenek-nenek yang sedang nginang (mengunyah sirih), serta beberapa foto satwa seperti capung, ngengat, kupu-kupu, katak dan ulat. Ada sekitar 244 foto yang ditampilkan, yang seluruhnya merupakan hasil foto dari anggota BPC.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang berkesempatan membuka acara tersebut menyatakan kebanggaannya dengan kreatifitas yang dimiliki komunitas yang mayoritas terdiri atas anak-anak muda tersebut. “Foto-foto yang dibingkai disini seluruhnya indah dan mampu menceritakan kekayaan Banyuwangi. Alangkah bagusnya jika kemudian juga diunggah ke jejaring sosial seperti facebook atau twitter untuk turut mengkampanyekan Banyuwangi ke dunia luar,”ujar Bupati yang percaya bahwa promosi yang terus menerus akan berdampak baik bagi kemajuan Banyuwangi.
Sementara itu, ketua BPC, Nur Holil mengatakan,kegiatan yang dikemas dalam tajuk ‘Pesona Banyuwangi Dalam Bingkai Fotografi’ ini sengaja digelar sebagai bentuk media promosi Banyuwangi. “Untuk mempromosikan Banyuwangi bisa lewat berbagai cara.Jika penulis dengan tulisannya, maka sebagai fotografer kami berpromosi lewat karya –karya foto ini,” tukas Nur Holil.
Menariknya, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai workshop tentang fotografi. Mulai dari pembuatan foto landscape, klinik fotografi yang mengupas tentang dasar-dasar fotografi, workshop capung dan teknik foto wild life,. Selain itu juga ada klinik foto strobist, workshop foto jurnalis dan klinik foto pre-wedding. Workshop tersebut menghadirkan pembicara yang sudah sukses berkecimpung dalam dunia fotografi, mulai dari Mohammad Suja'i, Yuyung Abdi, Wahyu Sigit, Arif Siswandono, Bayu Saksono, hingga Yassin Soepardi. (Humas & Protokol)