Buka Jendela Dunia Lewat Banyuwangi Tour de Ijen,
Jumat, 12 Oktober 2012
BANYUWANGI - Sebagai daerah yang kaya potensi, Kabupaten Banyuwangi selalu tidak puas dengan satu event yang bisa melambungkan nama Banyuwangi. Lomba Balap Sepeda Banyuwangi Tour de Ijen(BTDI), yang telah resmi terdaftar dalam agenda rutin (calender of event) badan dunia Union Cycliste Internationale, akan digelar Pemkab Banyuwangi secara berkelanjutan.
BTDI 2012 akan digelar 7- 9 Desember 2012, dengan menempuh tiga stage, melintasi 12 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Perlombaan ini akan diikuti 25 team balap sepeda profesional, yang terdiri dari 15 team luar dan 10 team dari dalam negeri. Perlombaan ini diikuti 115 atlet yang tergabung dalam team profesional dari 16 negara, yakni Australia, Belanda, Jerman, Inggris, Iran, Irlandia, China, Singapura, Thailand, Malta, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Filipina.
Keberadaan event Banyuwangi Tour de Ijen, yang memilih tiga stage bisa membelalakkan mata dunia akan kehebatan Banyuwangi yang memiliki segitiga emas (triangle diamond) destinasi wisata. Tiga stage pertama yang memiliki jarak tempuh 11,7 kilometer, pesepeda akan bersepeda dari Banyuwangi menuju Pulau Merah dengan melalui rute yang sepanjang jalannya dipenuhi view laut dan alam yang natural. Juga keramahan penduduk desa yang menyapa di setiap sudut jalan saat pesepeda melintas.
Di stage kedua, rute yang berjarak 147,4 kilometer, dimulai dari arah Kalibaru menuju ke kawasan Gunung Ijen. Peserta sepajang jalan akan menikmati indahnya panorama alam serta perdunya perkebunan kopi yang sejuk sepanjang perjalanan ke Ijen.
Di stage ketiga, ada Banyuwangi Circuit Race dengan jarak tempuh 110 kilometer atau 10 laps. Di etape ini, pesepeda akan melintasi dan menyusuri Kota Gandrung sambil menikmati taman-taman kota yang asri dan hijau. Pesepeda dari penjuru dunia itu nanti juga akan dimanjakan dengan sajian musik dan tari khas Banyuwangi disepanjang etape yang dilaluinya.
Rute perlombaan ini sengaja disuguhkan panorama khas Banyuwangi, pertunjukan kesenian tradisional, kunjungan ke obyek wisata jamuan makan dengan sajian kuliner tradisional dan pesta rakyat dalam bentuk pementasan musik dan kesenian daerah.
Event Banyuwangi Tour de Ijen, juga diharapkan menjadi promosi publik yang dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Banyuwangi, sekaligus untuk membangun sebuah brand image Banyuwangi menjadi destinasi utama wisata internasional.
Saat ini, road bike telah tumbuh menjadi event dan trend dunia. Dengan Banyuwangi Tour de Ijen , diharapkan mampu menyedot perhatian publik dan membangkitkan ekonomi Banyuwangi agar tumbuh dengan pesatnya.
Tour de Ijen, dipastikan menjadi olah raga bergengsi pertama bagi Kabupaten Banyuwangi, sekaligus satu-satunya kabupaten pertama di Indonesia yang menggelar event internasional. Bersama Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) yang berafiliasi pada badan dunia Union Cycliste Internationale / International Cycling Union), kegiatan ini juga mampu berperan sebagai jendela dunia dan spot center perhatian dunia.
Meski baru pertama kali menggelar tour bertaraf internasional, Banyuwangi tampak percaya diri dan optimis sukses. Karena, semua fasilitas yang dibutuhkan peserta Tour de Ijen akan dipenuhi dengan standar internasional. Mulai basecamp, hotel-hotel yang memiliki grade internasional akan dijadikan penginapan. Termasuk makanan yang memiliki kalori tinggi juga disiapkan Pemerintah Banyuwangi.
Karenanya, mereka optimis Banyuwangi tak kalah dengan Perancis yang pernah menjadi tuan rumah Tour de France. “Saya yakin balap sepeda ini akan sangat menarik. Apalagi didukung potensi yang dimiliki Banyuwangi, antara lain Kawah Ijen dan pantainya yang sangat menjual sekali. Ini terobosan luar biasa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi,” tutur Ketua Bidang Umum ISSI, Sondy Samparno. (Humas & Protokol)