Bupati Anas Hadiri Tawur Balik Sumpah Madia Pura Blambangan
Senin, 30 Juli 2012
BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas hadiri rangkaian karya mamungkah, ngeteg linggih, mapadusan agung madasar, tawur balik sumpah madia, di Pura Blambangan, Senin (30/7). Istimewanya, dalam peringatan hari keagamaan umat Hindu di pura paling besar se Jawa Timur ini , dihadiri para penggede dari Bali. Sebut saja sesepuh umat Hindu Dewa Made Brata yang juga mantan Gubernur Bali, Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiriastuti, Bupati Karangasem, I Wayan Geredeb dan Sekda Provinsi Bali serta sejumlah pejabat penting lainnya.
Selain para penggede, upacara umat Hindu itu, juga diikuti seluruh umat Hindu yang ada di Banyuwangi dan Bali untuk beribadah di Pura Blambangan. Tak ayal, jalan menuju Pura yang berada di Kecamatan Muncar ini nyaris buntu oleh kendaraan. Bahkan, mulai pertigaan menuju Pura jalanan sudah macet total. Sebelum mengikuti acara seremonial, umat Hindu tersebut melakukan sembayangan di Pura Agung ini.
Sekitar pukul, 11.00 Wib Bupati Anas tiba di Pura Blambangan, dalam sambutannya sebagai tuan rumah Bupati Anas, mengaku senang dengan diadakannya puncak peringatan di Banyuwangi. Bupati Anas juga sempat menceriterakan sejarah kedekatan antara Banyuwangi dan Bali. Misalnya, tentang asal usul nenek moyang kerajaan Bali dan Banyuwangi. “Ternyata antara Banyuwangi dan Bali sangat dekat sejarah sosialnya, bahkan dengan keagamaan menjadi perekat di Jatim,” ungkap Bupati Anas.
Mengingat sejarah sangat penting, Bupati juga berencana menerbitkan buku tentang sejarah Blambangan. “Saya minta DPR mendukung penerbitan buku sejarah Blambangan,” ujarnya. Selain itu, Bupati Anas juga mengajak mengajak warganya untuk menjaga kerukunan umat beragama. “Marilah kita jaga kerukunan antar umat yang satu dengan yang lain sesuai ajaran agama masing-masing. Saya juga mendukung sinergitas antar umat beragama sehingga Banyuwangi menjadi tentram,” tutur Bupati. Usai memberi sambutan, Bupati Anas bersama Bupati Badung berkeliling Pura untuk melihat situasi dan kondisi Pura. (Humas dan Protokol)