Bupati : Cari Terobosan Baru Untuk Atasi Nasib Buruh Migran

Rabu, 19 September 2012


BANYUWANGI –Rentannya  tindak kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri mendapat perhatian tersendiri dari Bupati Abdullah Azwar Anas. Sebagai buktinya, Bupati Anas datang sendiri melaunching program pemberdayaan Buruh Migram Perempuan Perempuan dan Anggota Keluarganya, yang diadakan Serikat  Buruh Migran Indonesia (SBMI), di Balai Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Senin (17/9) kemarin.

            Kepada pahlawan devisa, demikian  Bupati menyebut para TKI ini, Bupati mengatakan bekerja di luar negeri memang menjanjikan dan menggiurkan. Namun, perlu diketahui ada resiko selalu dihadapinya. Selain tindak kekerasan bagi buruh migran yag bekerja di luar negeri, TKI juga rentan tertular penyakit HIV/AIDS. “Ini yang selalu menjadi perhatian kami. Saya minta Ibu atau bapak yang bekerja di luar negeri bisa menjaga kesehatan dan ingat akan keluarga yang ditinggalkan. Kalau sudah ingat itu insyalloh akan selamat,” ujar Bupati.

Selain kedua hal di atas pengiriman tenaga kerja di luar negeri baik pria dan perempuan bisa memicu permasalahan keluarga. “Karenanya saya sangat mengapresiasi kalau ada yang melakukan pendampingan terhadap buruh migran dan keluarganya ini. Sehingga segala masalah yang ada pada buruh migran bisa diatasi,” ungkap Bupati Anas.

            Selain berharap banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap buruh migran ini, Bupati juga terus mencari terobosan menarik investor ke Banyuwangi. Dengan demikian akan banyak membuka lapangan kerja yang luas sehingga warga Banyuwangi tak perlu ke luar negeri. “Kalau peluang kerja banyak saya pikir kita nggak perlu lagi mengirim TKI ke luar negeri,” tutur Bupati Anas.

            Selain berpesan kepada buruh migran, Bupati Anas juga minta SBMI agar sungguh-sungguh menjalankan programnya sesuai dengan tujuan semula. “Jangan hanya membuat proposal dan program saja yang bagus, tapi action di lapangan tidak ada. Karena sekarang ini banyak program-program yang dibuat kelompok atau lembaga swadaya masyarakat yang hanya untuk mendapatkan bantuan dana dari negara donor tanpa diaplikasikan dengan benar. Mudah-mudahan tidak demikian dengan SBMI ini, saya akan dukung sepenuhnya program bagus ini dan mari kita bekerja sama untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Anas mengakhiri sambutannya.

Sementara itu, Ketua SBMI Banyuwangi, Wawan Kuswanto, menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah dalam menjalankan programnya. Strategis pertama yang akan dilakukan SBMI ini menampung segala permasalahan buruh migran, termasuk memberikan perlindungan hukum terhadap kasus TKI. Selain itu, memberikan training tentang sistem informasi keuangan sekaligus memberikan akses tentang kewirausahaan. "Kami juga akan membangun rumah internet yang diharapkan bisa mengakses informasi publik tentang buruh migran. Dengan internetini diharapkan buruh migran juga belajar IT sehingga tak mudah dibohongi," kata Wawan. (Humas & Protokol) 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :