Bupati Minta Camat Pro Aktif ke BPS untuk Diskusi
Jumat, 26 April 2013
BANYUWANGI – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupuaten Banyuwangi menggelar sosialisasi Sensus Pertanian (ST2013), di Aula Rempeg Jogopati Kamis (26/4). Sosialisasi melibatkan stakeholder yang terlibat, antara lain Bappeda, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Perikanan dan Kelautan, Ketua HKTI (Himpunan Kelompok Tani Indonesia), KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) dan para camat se kabupaten.
Saat sosialisasi berjalan, secara mengejutkan Bupati Abdullah Azwar Anas, tiba-tiba hadir dan langsung menekankan kepada semua yang terlibat, untuk mensinergikan pengolahan data di BPS. Sehingga, ke depan data-data yang ditampilkan benar-benar akurat. Bupati juga minta para camat maupun satker yang terlibat harus pro aktif ke BPS untuk diskusi mendalami dan mendata yang benar. “BPS apa ada kesulitan selama ini dalam mencari data arus lalu lintas ekspor impor, khususnya yang dari Surabaya?,” tanya Bupati penuh perhatian .
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Banyuwangi, Ir Nurjoyo menyatakan, maksud sosialisasi itu untuk mendapatkan data pertanian yang lengkap agar bisa diperoleh gambaran yang jelas tentang pertanian. Selain itu, juga untuk mendapatkan kerangka sampel (sampling frame) yang akan dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei di sektor pertanian. Juga untuk memperoleh informasi tentang populasi usaha pertanian, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan lahan yang ada di Banyuwangi.
Mengapa sensus pertanian penting? Karena kata Nurjoyo, sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan di Banyuwangi. Khusus dalam sektor pertanian ini terdapat dua sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan laut. (Humas dan Protokol)