Bupati Minta FKUB Pecahkan Diskoneksi Antara Pemkab Dengan Rakyat
Rabu, 11 April 2012
GIRI – Keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat membantu tugas pemkab. Berbekal kedekatannya dengan rakyat , tokoh agama ini diharapkan bisa memecah diskoneksi antara pemkab dengan rakyat. Hal itu ditegaskan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika membuka Sarasehan Toleransi dan Kerukunan Antar Umat Beragama, Rabu ( 11/4) di Hotel Tanjung Asri, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri.
Menurut Bupati, para tokoh agama tidak hanya bisa menjembatani persoalan agama, namun juga hal-hal lain. Misalnya masalah pemberian asuransi untuk buruh atau pekerja. “Kalau yang menjelaskan kyai atau pedande bisa lebih mudah,”seloroh Bupati. Orang nomor satu di Banyuwangi ini juga menilai komunikasi antara pemkab dengan FKUB selama ini sudah berjalan dengan baik. Pemkab, ujar Bupati, tidak layak mengklaim keberhasilan yang dicapai ini sebagai hasil kerja pemkab, melainkan hasil kerja bersama seluruh rakyat Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Drs Wiyono,MH mengatakan, kegiatan yang dirangkai dengan diskusi ini bertujuan untuk memantapkan kerukunan antar umat beragama. Selain itu juga untuk menjaring aspirasi para tokoh agama dengan harapan dapat memberikan input kepada bupati dalam menentukan kebijakan daerah. Sebanyak 100 orang peserta yang berasal dari organisasi keagamaan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Di akhir diskusi, peserta bersepakat mengajukan permintaan pada pemkab untuk tidak mengizinkan berdirinya organisasi apa saja di Banyuwangi yang bersifat ingin memecah belah kerukunan antar umat beragama.
Perlu diketahui, acara ini juga dihadiri oleh Asisten Administrasi Pemerintahan, Staf Ahli, para pimpinan satuan kerja (satker) di jajaran pemkab Banyuwangi, anggota DPRD, Kepala Kementerian Agama Banyuwangi, Camat dan Muspika Giri serta para tokoh agama.(Humas & Protokol)