Bupati Minta Perbankan Genjot KUR Mikro
Minggu, 30 September 2012
BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas meminta perbankan untuk terus menggenjot penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro. Salah satunya dengan terus memberikan pendampingan kepada pelaku ekonomi kecil seperti Mbok Yem, Yu Nah, Yu Tun, agar mudah mendapatkan kucuran kredit. Hal itu disampaikan Bupati Anas saat membuka Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan oleh BRI cabang Banyuwangi di Lapangan Blambangan, Sabtu (29/9).
Khususnya kepada BRI, Bupati meminta agar komitmen mendampingi rakyat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi terus ditingkatkan. “ Dengan didampingi, orang yang tadinya tidak bankable bisa jadi bankable,” kata Bupati. Dengan begitu, BRI juga ikut berperan dalam pencapaian outstanding kredit Banyuwangi yang ditargetkan naik menjadi RP 6 triliun, dari sebelumnya yang sebesar Rp. 5,3 triliun.
Tidak lupa Bupati Anas juga mengajak perbankan untuk ikut menjaga situasi kondusif di Banyuwangi. Apalagi saat ini, Bumi Blambangan menjadi salah satu tujuan investasi penting di Jawa Timur. Bupati juga mengatakan akan terus berkonsolidasi dengan pihak perbankan lainnya untuk terus memacu perekonomian Banyuwangi.
Sementara itu menanggapi permintaan Bupati, Kepala BRI cabang Banyuwangi, Sulaeman Tahe,mengaku siap menyalurkan KUR khususnya mikro di Banyuwangi. Ia mengungkapkan penyaluran kredit BRI di Banyuwangi bahkan lebih besar dari dana yang dihimpun dari masyarakat yakni sebesar 115 persen. “Kami menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 968,5 miliar sedangkan yang kami salurkan dalam bentuk kredit mencapai Rp 1,1 triliun,” ungkap Sulaeman. Dari jumlah tersebut, lanjut Sulaeman sebesar Rp 133 milyar disalurkan dalam bentuk KUR dan Rp 115 milyar KUR mikro.
Selain itu, seiring dengan iklim investasi yang semakin maju di Kabupaten Banyuwangi, Sulaeman juga menyatakan siap untuk berpartisipasi. Untuk itu, ia melanjutkan, BRI siap menambah target kredit hingga Rp 500 milyar. “Kami siap menyalurkan kredit tersebut dalam berbagai potensi investasi yang ada di Banyuwangi,” tutur Sulaeman. (Humas & Protokol)