Cari Benchmark Atas Programnya, Bupati Lampung Selatan Kunker Ke Banyuwangi
Kamis, 13 September 2012
BANYUWANGI – Dalam rangka mencari benchmark atas program – program yang dijalankannya, Bupati Lampung Selatan, H Rycko Menoza SZP, SE, SH, MBA, melakukan kunjungan kerja ke Bumi Blambangan, Kamis (13/9). Tidak tanggung – tanggung, Bupati Rycko mengajak serta seluruh kepala dinas/badan/kantor/bagian, para staf ahli, asisten dan camat. Anggota DPRD dan perbankan (Bank Lampung) juga turut dalam rombongan tersebut. Total ada 85 orang.
“Kami ingin menggali ilmu lebih jauh, mengacu pada keberhasilan – keberhasilan yang diperoleh Banyuwangi. Apalagi secara geografis, Banyuwangi punya banyak kesamaan dengan Lampung Selatan. Jika Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa, Lampung Selatan berada di ujung paling selatan Pulau Sumatra. Di dalamnya juga sama-sama ada laut dan sedang mengembangkan kawasan minapolitan,”beber Bupati yang baru saja mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Presiden, Selasa (11/9) lalu ini.
Kedepan, ujar Bupati Rycko, pusat pemerintahan provinsi direncanakan oleh Gubernur Lampung akan dipindahkan ke Lampung Selatan, mengingat terlalu padatnya wilayah kota. “Karena itu, pembenahan disana-sini akan dilakukan, termasuk dengan Ruang Terbuka Hijaunya (RTH) akan kami tata,” jelas Bupati Rycko yang memuji keelokan Taman Sri Tanjung dan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria. Konsep RTH Banyuwangi, lanjut Bupati Rycko, turut andil memberikan inspirasi baginya terkait rencana membangun Kalianda (kota kabupaten) dalam konsep kota modern. Selain itu, Bupati Rycko menyatakan pihaknya juga ingin berburu kiat atau manajemen yang sudah dijalankan Banyuwangi untuk tingkat aparaturnya, sehingga kompak menjalankan program pemerintahan.
Menyambut kedatangan rombongan tamu tersebut, Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, Msi, menyatakan kegembiraannya menjadi daerah jujugan bagi Lampung Selatan. Bupati Anas yang juga kawan Bupati Rycko ketika sama-sama dikirim belajar ke Harvard University beberapa waktu lalu tersebut memaparkan capaian-capaian yang telah diperoleh Pemkab Banyuwangi. Menurut Bupati Anas, upaya mencari benchmark adalah hal penting untuk terus memperbaiki diri. Sebab tanpa benchmark, kita tidak akan tahu sejauh mana kemampuan kita.
Selanjutnya, usai beramah tamah di Pendopo Sabha Swagata Blambangan ini, seluruh anggota rombongan dibawa ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) untuk mengetahui lebih dekat bagaimana penerapan pola pelayanan perizinan satu pintu. Setelahnya, masing-masing menuju lokus sesuai yang kebutuhan. Antara lain Dinas Keuangan, Inspektorat, Kadispenda dan Kabag TUK Lampung Selatan langsung menuju ke BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangann dan Aset Daerah) Banyuwangi. Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan (Dishub), Humas & Protokol dan Kasatpol PP menuju kantor Dishub Banyuwangi. Kadis Pariwisata dan Kadis Kelautan menuju ke Dinas Pariwisata Banyuwangi. Dinas Kebersihan, PU dan Tamben (Pertambangan Energi) menuju ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan Dinas Sosial menuju ke Dispendukcapil Banyuwangi. Dan Forum Camat diarahkan langsung ke Kecamatan Kota Banyuwangi.
Usai kunjungan ke satker (satuan kerja) terkait, salah satu anggota rombongan, Achmad Usman mengatakan, banyak hal yang bisa diambil dari kunjungan kali ini. Achmad yang berasal dari Bagian Humas & Protokol Lampung Selatan baru saja mengorek banyak informasi dari Bagian Humas & Protokol Banyuwangi. “Saya menyempatkan diri ke Humas & Protokol usai kunjungan saya ke Dishub tadi. Saya sangat tertarik dengan majalah Sunrise of Java buatan pemkab yang menurut saya bagus kontennya dan layak dijual,”puji Achmad. Selain itu Achmad juga mempelajari konsep kontrak kerja sama dengan media yang selama ini diterapkan Humas & Protokol Banyuwangi. Sebab, imbuh Achmad, selama ini yang kami terapkan, tidak ada penandatanganan hitam di atas putih, hanya berupa bukti kwitansi saja.
Rombongan tamu dari Lampung Selatan ini, sebagian menginap di guest house pendopo Sabha Swagata Blambangan. Malam sebelumnya, mereka juga sempat diajak berkeliling mengunjungi Rumah Adat Genjah Arum di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dan menikmati jajanan khas Banyuwangi (kue putu, cenil, ketan kirip) dan kopi khas Kemiren yang unik cara pengolahan dan penyajiannya. Kemudian mereka diajak menikmati sajian tahu bumbu di kompleks Pecinan. Terakhir, pada tengah malam, mereka menyempatkan diri berjalan kaki menyusuri Taman Sri Tanjung, menikmati desainnya yang apik. (Humas & Protokol)