Di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Mendagri Asyik Senam Bareng Warga

Kamis, 25 April 2019


BANYUWANGI –  Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melakukan rangkaian kunjungan kerja di Banyuwangi, Kamis (25/4/2019). Salah satunya mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) yang merupakan MPP pertama di Indonesia yang didirikan pemerintah kabupaten.

Di tempat tersebut, Mendagri berkeliling mengecek ragam pelayanan yang bisa diakses oleh warga bersama Gubernur Jatim Khofifah dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Momen menjadi seru saat Mendagri melakukan senam peregangan otot bersama warga.

Senam peregangan otot di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi dilakukan setiap empat jam sekali. Semua layanan berhenti setiap empat jam, lalu warga dan petugas bersenam bersama.

”Senam ini diikuti petugas dan warga yang mengurus dokumen atau izin. Untuk relaksasi, sekaligus menimbulkan suasana gembira dan interaksi satu sama lain. Bagi petugas, senam ini penting agar mereka tidak terkena penyakit karena berjam-jam duduk di depan komputer untuk melayani warga,” kata Anas memberi penjelasan ke Tjahjo Kumolo dan Khofifah.

Begitu musik diputar, Mendagri, gubernur Jatim, dan Bupati Anas bersama warga langsung menggerakkan anggota badan mengikuti gerakan instruktur di depan.

“Wah menyenangkan ya. Ada senamnya, saya lihat juga ada taman bermain anak, juga banyak buku-buku yang bisa dibaca sambil menunggu antrian. Pelayanan pada masyarakat memang harus paripurna,” kata Tjahjo Kumolo.

Mendagri dan rombongan pun berkeliling melihat berbagai layanan yang tersedia. Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi merupakan mal pertama di Indonesia yang didirikan kabupaten. Saat ini, mal tersebut mengintegrasikan 199 layanan perizinan dan dokumen. Mulai dokumen administrasi kependudukan, berbagai macam izin, layanan perpajakan, imigrasi, pertanahan, hingga layanan kepolisian.  

“Saya kira ini perlu sebagai role model bagi daerah. Dengan mengintegrasikan semua layanan dalam datu tempat memberi kemudahan bagi masyarakat, lebih menghemat waktu dan biaya. Memang inilah salah satu tujuan otonomi daerah, di mana pemerintah daerah memberikan pelayanan yang cepat,” ujar Mendagri.

Mendagri berharap daerah yang belum mempunyai Mal Pelayanan Publik bisa mencontoh apa yang dilakukan Banyuwangi.

“Silakan belajar ke daerah yang sudah baik, tidak perlu malu untuk mencontoh. Karena yang terpenting tujuan kita adalah memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya Menteri Tjahjo menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-XXIII yang dipusatkan di Banyuwangi. Total ada lebih dari 4.000 peserta se-Indonesia yang hadir di Banyuwangi. Nanti malam, Mendagri dijadwalkan menghadiri resepsi peringatan hari Otoda di halaman Gedung Pemkab Banyuwangi.

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :