Dipastikan, 18 Negara Ikuti Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013
Selasa, 30 April 2013
BANYUWANGI – Setidaknya 28 pesurfer asing dari 18 negara dipastikan akan berpartisipasi dalam Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang digelar Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Blue Fin Surfing Factory - Bali. Peserta asing tersebut berasal dari negara Australia, Amerika, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Jerman. Selain itu juga Italia, Swedia, Brazil, Portugal, Perancis, Austria, Belanda dan Afrika Selatan, Puerto Rico, Spanyol dan Jepang.
Sementara di tingkat lokal dan nasional masing-masing sudah tercatat 50 peserta yang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Jumlah peserta masih dimungkinkan bertambah karena kegiatan yang akan dilangsungkan di Pantai Pulau Merah tersebut puncaknya akan berlangsung pada 24 – 26 Mei 2013 mendatang. Ditargetkan setiap kategorinya jumlah peserta mencapai 64 orang, sehingga total ada 192 peserta yang ikut dalam kejuaraan surfing berskala internasional ini.
Hal itu disampaikan owner Blue Fin Surfing Factory selaku sponsor, Sapto Agus Djumadi. Pria yang akrab disapa Agus Lee ini mengatakan, sejauh ini persiapan yang dilakukannya telah mencapai 85 persen. “Jumpa pers, akomodasi peserta, dan lokasi perlombaan juga sudah fixed. Dengan persiapan matang yang kami lakukan, kami optimis kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar,” ujar pria pecinta surfing yang dalam kegiatan ini juga menggandeng majalah surfing Magic Wave - Bali dan komunitas peselancar Pulau Merah ( Red Island Surf Community). H minus 7 ( 17 Mei ) nanti, peserta juga berkesempatan menjajal ombak Pantai Merah untuk mempelajari medan sebelum berlaga.
Kejuaraan selancar berskala internasional tersebut direncanakan akan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pemuda dan Olahraga serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Menurut Agus Lee, tujuan diselenggarakannya kompetisi selancar ini selain untuk mempromosikan Pulau Merah sebagai salah satu destinasi wisata andalan Banyuwangi, juga untuk mengenalkan titik surfing yang baru bagi para pesurfer. Sekaligus merekatkan tali komunikasi antar pesurfer, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Pada hari H kompetisi, untuk menghibur peserta dan masyarakat, tak tanggung-tanggung, panitia juga menggelar konser musik pada malam harinya yang dimeriahkan oleh DJ dan tiga grup band. Pada malam pertama, usai perlombaan kategori lokal, Rescue Rockability akan meramaikan kejuaraan ini. Dilanjutkan dengan penampilan Congrad Good Vibration pada malam setelah kategori nasional digelar. Dan di malam ketiga pasca kategori internasional dipertandingkan, event besar ini ditutup dengan konser Steven Jam, sekaligus pembagian hadiah bagi para pemenangnya.
Sehari sebelum pertandingan (23/5), panitia juga menggelar press conference untuk media. Bila press conference pertama digelar di Hotel Grand Istana Rama, Kuta - Bali (3/5), Banyuwangi mendapat kesempatan untuk mempromosikan event ini pada media di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Pantai Pulau Merah yang terletak di Desa Sumberagung, Pesanggaran ini dibidik sebagai tempat pelaksanaan lomba, terang Agus Lee, karena Pulau Merah punya potensi alam yang sayang untuk dilewatkan. Terutama bagi para penghobi selancar. Dengan pemandangan alam yang bagus, dimana di tengah pantai terdapat gunung kecil bertanah merah dan kelembutan pasir putihnya menjadikan Pulau Merah memiliki potensi wisata alam yang complete. Belum lagi tiga spot ombak yang dimiliki Pulau Merah yang bisa digunakan oleh peselancar pemula, amatir dan profesional di sepanjang tahun. Angin laut Pulau Merah boleh dibilang cukup kencang, sehingga menyebabkan gelombang lautnya relatif tinggi, bisa mencapai 4 – 5 meter.(Humas & Protokol)