DISPENDUKCAPIL Selenggarakan Bimtek Untuk Operator E-KTP

Senin, 5 Maret 2012


KALIPURO – Semakin dekat dengan waktu pelaksanaan diterapkannya E-KTP, membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi bersama rekanannya, PT SUCOFINDO, tergerak untuk menyelenggarakan bimbingan teknis untuk para operator di kecamatan. PT SUCOFINDO adalah perusahaan yang memegang tender atas pendampingan setting alat.  Acara yang berlangsung  di Hotel Mirah selama  4  hari, yaitu 2/3 – 5/3 ini diikuti oleh 24 kecamatan  se- Banyuwangi.

Dalam acara ini, tiap kecamatan mengirimkan 4 orang calon operatornya. Namun agar tidak mengganggu proses pelayanan masyarakat di wilayahnya, pelatihan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I, diwakili oleh  2 orang dari tiap kecamatan,  mengikuti bimtek pada hari Jumat dan Sabtu. Sedangkan dua orang sisanya mengikuti gelombang II yaitu pada hari Minggu dan Senin. Mereka mendapatkan pelatihan mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Menurut Sujani,  Kepala Dispendukcapil, melalui Kepala Bidang Data dan Informasi Kependudukan, Choliqul Ridha, dijelaskan, setiap peserta akan belajar mengoperasikan alat secara langsung. “Mereka akan mempraktekkan dari awal. Tahapan-tahapannya, operator langsung mengoperasikan alat. Hitungan untuk tiap orang dalam hal pengambilan kelengkapannya berkisar 2 menit. Masyarakat yang sudah membawa undangan dari camat akan di cross check NIK (Nomor Induk Kependudukan)-nya,” tutur pria yang pernah berdinas di Dinas Perhubungan ini. “Setelah itu sepuluh sidik jarinya  akan diambil, berikut foto dan tanda tangannya. Dan bagi yang tidak punya jari, akan menggunakan iris matanya,” tambahnya lagi.

Ridha, sapaan akrabnya, menjelaskan, masyarakat harus datang secara pribadi atau tidak diwakilkan dan tepat waktu. Sedangkan  bagi masyarakat yang menderita sakit di rumah sakit, berada di Lembaga Pemasyarakatan, jompo, dan tempat tinggalnya jauh dari jangkauan, akan didatangi oleh tim mobile.

Bimbingan teknis terhadap operator ini dianggap penting,  menurut Ridha, karena indikator keberhasilan E-KTP adalah operator yang teliti dan cermat. “Diharapkan data yang ada sudah benar-benar valid,  sebagaimana tujuan E-KTP yaitu menghindari  cetak ganda, pemalsuan dan mengantisipasi tingkat  kriminalitas,” ujarnya. “Dan jika seseorang sengaja melakukan pencetakan di dua tempat yang berbeda, maka server secara otomatis akan menolak,” bebernya. Ridha juga menegaskan, nantinya semua warga yang sesuai persyaratan akan didata dalam E-KTP tanpa terkecuali,  baik mereka yang KTP-nya masih hidup maupun yang sudah mati.

Penerapan E-KTP akan dimulai pada bulan Maret ini, dan akan selesai pada akhir Oktober. Pencetakannya dilakukan di Jakarta pada bulan Desember dan langsung diserahkan pada warga. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :