Disperindag Latih Pengrajin Batik Banyuwangi, Warnai Batik Dengan Pewarna Alam

Rabu, 23 Mei 2012


BANYUWANGI – Untuk melestarikan kekayaan potensi alam Banyuwangi, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam)  Kabupaten Banyuwangi mengadakan pelatihan mewarnai batik dengan menggunakan pewarna alam bagi para pengrajin batik. Pelatihan ini berlangsung sejak 7-16 Mei  lalu di Rumah Batik Pringgo kecamatan Kabat, dengan diikuti oleh 42 peserta. Mereka berasal dari berbagai Industri Kecil Menengah (IKM) Batik yang tersebar di Desa Pakistaji, Badean, Tambong dan Labanasem  kecamatan Kabat.

Menurut Kepala Disperindagtam, Ir Hary Cahyo Purnomo,MSi, selama ini para pengrajin batik  terbiasa mewarnai batik dengan menggunakan pewarna sintetis yang notabene harga bahan bakunya lebih mahal dan bahkan menimbulkan pencemaran. Disperindagtam, kata Hary, ingin memperkenalkan kepada para pembatik, bagaimana memanfaatkan bahan-bahan alam berupa kulit manggis, buah nangka, kulit kayu akasia,daun jati dan daun jambu biji. Selain bahan bakunya lebih murah dan mudah didapat, jenis pewarna  alam ini juga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran.

Hasil pewarnaan, jelas Hary, antara pewarna sintetis dan pewarna alam memang berbeda. Pewarna sintetis menghasilkan warna yang cerah, sementara pewarna alam menghasilkan warna yang lebih kalem. “Namun wisatawan mancanegara lebih menyukai batik yang diwarnai dengan pewarna alam, karena jauh lebih eksotis,” tutur Hary. Bahkan dari segi penjualan, harga jual batik warna alam ini bisa lebih mahal ketimbang batik warna sintetis. “Perlembarnya untuk batik capnya bisa mencapai Rp 100 – Rp 150 ribu, sedangkan batik tulisnya bisa menembus harga Rp 450 ribu keatas,” terang Hary.

Mengingat Kabat  selama ini dikenal sebagai sentra batik di Banyuwangi,Hary ingin agar para pengrajin batik Banyuwangi perlahan-lahan mulai melirik pewarna alam ini. Apalagi hal ini diapresiasi langsung oleh Kementerian Perindustrian. “Bulan Juni mendatang, Kementerian Perindustrian akan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pewarnaan batik dengan pewarna alam bagi para pengrajin batik Se-Banyuwangi.  Instruktur langsung didatangkan dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta,”pungkas Hary.(Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :