EHRA, Pedoman Penting Berperilaku Hidup Sehat
Senin, 16 Juli 2012
BANYUWANGI – Untuk menggiatkan masyarakat agar berperilaku hidup sehat, pemerintah menggelar pelatihan Enumerator studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA). Menariknya, pelatihan yang digelar di aula Minakjinggo pemkab ini, diikuti para ibu-ibu kader lingkungan se Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Suhartoyo, EHRA itu sangat penting. Apa pentingnya? Yang pertama, kata Asisten, untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat dan higienis terhadap lingkungan, yang dimulai dari skala rumah tangga. “Selain itu, tentu saja untuk membantu percepatan pembangunan sanitasi lingkungan,” ungkap pak Asisten.
Dengan dipandu Dwi Setyo Agus, salah satu narasumber Pokja Sanitasi Provinsi Jawa Timur, para ibu-ibu dari 79 desa di Banyuwangi ini tampak serius menyimak setiap kalimat yang disampaikan senior EHRA ini. EHRA ternyata memiliki yel-yel sendiri. Sebelum memberikan pelatihan, Dwi mengajak ibu-ibu menirukan yel-yel yang disampaikan Dwi, “Halo Apa Kabar? Jawabannya ibu-ibu “Sehat Luar Biasa”. Itulah yel-yel EHRA.
Tujuan lainnya dari pelatihan EHRA ini, kata Dwi, memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya sanitasi. Yang kedua, menyediakan informasi dasar yang valid. Karena data yang terkait sanitasi pada umumnya terbatas sehingga tidak sampai pada satuan kerja terkecil yakni desa/ kelurahan. “Langkah awal pelatihan EHRA ini, ibu –ibu diajak mengisi kuisioner yang telah dibagikan agar mendapatkan gambaran kondisi perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan,” jelas Dwi. (Humas dan Protokol)