Halaqoh Di Kolam Pancing
Selasa, 23 April 2013
BANYUWANGI - Ada suasana baru yang terasa dalam pertemuan 3 bulanan yang melibatkan forum keagamaan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi, Selasa (23/4). Bila biasanya rutin digelar di aula hotel, pendopo kabupaten atau di kantor Pemkab Banyuwangi, kali ini pengajian (halaqoh) justru bertempat di areal kolam pemancingan Umbul di Pakem, Karangrejo, Banyuwangi.
Pemilihan tempat di areal pemancingan bukan tanpa alasan. Dijelaskan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, ini sebagai salah satu bentuk untuk mendekatkan kegiatan pemkab dengan rakyat sekitarnya. “Saya senang pertemuan dengan ulama ini bisa diadakan di pemancingan ini, apalagi daerah Pakem ini merupakan daerah bekas lokalisasi yang beberapa saat lalu kita tutup. Jadi sekaligus ini untuk syiar kepada warga sekitar,” ujar Bupati Anas.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah ormas Islam, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Tak ketinggalan, organisasi kewanitaan Islam seperti Aisyiyah, Muslimat, dan Fatayat.
Ditambahkan Bupati, pertemuan ini sebagai ajang forum silaturrahim antara pemerintah dengan para alim ulama. “Yang penting bukan materi dari saya, tapi silaturrahim-nya ini yang nomor satu, bisa saling melihat dan saling dekat. Silaturrahim ini sangat berguna untuk meluruskan masalah atau salah paham, kecuali pahamnya memang salah sejak awal,”seloroh Bupati. Bagaimanapun, lanjut Bupati, setiap pemimpin butuh usulan, saran, nasihat dan feedback dari semua pihak. ”Kasarnya, ini adalah laporan pertanggungjawaban saya kepada para alim ulama,” imbuhnya.
Kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan hadirin untuk langsung berdialog dengan orang nomor satu di Banyuwangi ini. Salah satunya Silviana, salah seorang peserta wakil dari Ikatan Pelajar Putri NU meminta agar Bupati memberikan solusi untuk mengantisipasi corat-coret pakaian seragam pada siswa pasca pengumuman kelulusan. Menanggapi Silviana, Bupati mengatakan akan segera mengkoordinasikannya dengan Dinas Pendidikan dan seluruh Kapolsek agar segera ada tindakan untuk mengantisipasi aksi corat-coret tersebut.
Beberapa peserta juga antusias menanyakan soal jalan rusak, drainase, dan kelangkaan BBM. Selain itu juga tentang antisipasi kerawanan kenakalan remaja di Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Genteng dan pembangunan jalan tembus Kabat-Lemahbang untuk mengurai kemacetan jalan yang sering terjadi. Satu persatu Bupati menjawab pertanyaan tersebut. Terkait drainase, menurut Bupati, pada Alokasi Dana Desa (ADD) mendatang, akan ditempelkan dana stimulan yang mendorong rakyat membenahi drainase. Selain itu juga ditempelkan dana stimulan untuk membangun per kilometer jalan (rata-rata 5 kilometer).
Menariknya, meski kegiatan ini diadakan di tempat yang relatif masuk ke pelosok, pemilik kolam pancing ini ternyata adalah Brigjen TNI (Pur) Abdul Kahfi, warga Banyuwangi yang pernah menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat. Dengan terus terang, pria berusia 71 tahun itu melontarkan pujiannya untuk Bupati Anas. “Saya acungkan jempol untuk Bupati Anas yang selalu dekat di hati rakyat, seolah-olah kami semua ikut memiliki. Ayo dienteni program opo kang arep tebluk teko Kang Anas,”ujar Abdul Kahfi dengan logat Usingnya yang medhok. Bahkan Abdul Kahfi yang pada tahun 1997 – 2002 menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut rela jauh-jauh pulang kampung ke Banyuwangi untuk bertemu dengan Bupati Anas. (Humas & Protokol)