Hardiknas, Pemkab Luncurkan Kartu Banyuwangi Cerdas dan Belajar
Kamis, 2 Mei 2013
BANYUWANGI – Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Bahkan negara dituntut untuk menjamin kelangsungan pendidikan warganya, khususnya yang tidak mampu mengakses pendidikan.
Atas dasar pemikiran itu Pemkab mengeluarkan Kartu Banyuwangi Cerdas dan Kartu Banyuwangi Belajar. Dua kartu itu berfungsi sebagai jaminan kelangsungan belajar siswa sekolah dasar hingga mahasiswa, khususnya anak yang kurang mampu. Kartu ini akan diluncurkan saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kamis (2/5) di Taman Blambangan.
Launching Kartu Banyuwangi Cerdas dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dengan ditandai tombol sirine dan kembang api yang cukup meriah. “Dengan ini saya berharap tidak ada lagi anak Banyuwangi yang berprestasi dan tidak mampu tidak bisa melanjutkan sekolah. Mudah-mudahan usaha kita ini diridhoi Alloh SWT, “kata Bupati Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono menjelaskan, pemberian kartu ini adalah bagian dari program Banyuwangi Cerdas. Kartu Banyuwangi Cerdas diberikan pada mahasiswa tidak mampu berprestasi dan mahasiswa berprestasi. Dan Kartu Banyuwangi Belajar (BB) diperuntukkan bagi siswa tidak mampu SD hingga SLTA. “Perhitungan kasar kami, ada 5.000 siswa jenjang SD yang kurang mampu. Usia sekolah SMP ada 2.500-an dan 750 yang setingkat SLTA. Untuk mahasiswa, anggaran kami siapkan bagi 150 mahasiswa berprestasi dan tidak mampu,” terang Sulih.
Pemegang kartu Banyuwangi belajar akan mendapatkan fasilitas keringanan biaya pendidikan mulai buku, bimbingan belajar hingga kebutuhan personal. “Mereka yang memegang Kartu Belajar akan menjadi tanggung jawab kita. Misalnya mereka mau ikut bimbingan belajar, kalau yang lain bayar namun pemegang kartu tidak perlu bayar. Jadi bukan sekedar bantuan secara finansial. Namun khusus Kartu Banyuwangi Cerdas bantuannya bentuk rupiah yang diberikan perbulan,” ujar Sulih.
Bagaimana siswa memperoleh kartu ini? Dijelaskan Sulihtiyono, pemkab akan menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk mendata dan memverifikasi sendiri siswa yang berhak mendapatkan Kartu Banyuwangi Cerdas sesuai pedoman pelaksanaan (Domlak) yang telah diberikan ke sekolah. “Verifikasi ketat akan kami lakukan pada siapa yang memang berhak menerima kartu Banyuwangi Cerdas ini. Ini akan digunakan mulai tahun ajaran baru 2013/2014,” kata Sulihtiyono.
Pendanaan Kartu Banyuwangi Cerdas ini diperoleh dari Bantuan Administrasi Sekolah (BAS) Rp 2,6 miliar. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SLTP Negeri/Swasta Rp 114 miliar dan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMA/SMK Negeri/Swasta Rp 10,2 miliar. Serta program Siswa Asuh Sebaya (SAS) tahun 2012 lalu yang ada diseluruh sekolah dengan dana yang terkumpul Rp 1,2 miliar. “Program ini memang pendanaannya dikeroyok dari berbagai program yang telah ada. Selain program pemerintah juga dari masyarakat seperti SAS. Sebagai informasi, tahun 2013 ini sudah terkumpul Rp 700 juta-an,” terang Sulih.
Selain melaunching Kartu Banyuwangi Cerdas di acara yang dirangkai peringatan Hari Otonomi Daerah ke – XVII dan Hari Malaria Se dunia,serta Hari Kesatuan Gerak PPK Ke- 41 dan pencanangan bulan bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke- X. Bupati juga memberikan penghargaan kepada 12 siswa dari jenjang SD hingga mahasiswa berprestasi dan empat orang guru berprestasi. Diantaranya, Tri Agus Praptono dari SMAN I Purwoharjo, Umi Hanik dari jenjang PAUD/TK dan Pristianingsih dari SMP 2 Purwoharjo. Selain itu juga ada pemberian bantuan beasiswa dari PT Jamsostek kepada empat siswa, masing-masing Jessica M dari SDN 4 Penganjuran, Anissa N dari SMPN I Banyuwangi, Rizka V dari SMKN I Banyuwangi dan Irawati Ningsih dari Universitas 17 Agustus 1945. (Humas dan Protokol)