IKM Dibina Agar Terapkan Manajemen Perdagangan Yang Baik
Selasa, 7 Mei 2013
BANYUWANGI – Guna menumbuhkan kesadaran pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar menerapkan manajemen perdagangan yang baik, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) menyelenggarakan Bimbingan Teknis penerapan manajemen modern bagi pedagang kecil dan menengah di Kabupaten Banyuwangi, Senin (6/5).
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pudji Rahardjo. Pudji mengatakan pasar tradisional selama ini identik dengan kondisi yang kumuh, kotor dan bau. Sedangkan pasar modern menunjukkan hal yang sebaliknya, dimana suasana nyaman dan bersihlah yang akan didapat oleh pengunjung. Itu sebabnya pembeli lebih tertarik berbelanja di pasar modern daripada pasar tradisional. Yang membedakan lagi, di pasar modern tak ada suasana tawar menawar seperti di pasar tradisional. Melalui bimtek ini Pudji berharap para pedagang tradisional bisa menimba ilmu dari pengelola pasar modern, utamanya terkait manajemennya.
Sementara itu, menurut Kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas cakupan kepada pedagang Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Banyuwangi terkait manajemen perdagangan. “Jika manajemennya baik, maka dipastikan mereka akan siap menghadapi era masuknya komunitas ASEAN 2015,”ujar Hary.
Dilangsungkan di Gedung KORPRI, sebanyak 225 pedagang menjadi peserta kegiatan ini. Mereka terdiri dari pedagang pasar tradisional, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan para pelaku IKM. Direncanakan, kegiatan serupa akan dilangsungkan di Kecamatan Rogojampi dan Genteng untuk membina para pedagang di wilayah Banyuwangi Selatan, dan akan berlanjut pula di wilayah-wilayah lainnya sehingga proses pembinaan bisa berjalan dengan baik. Sedangkan nara sumber berasal dari Disperindag, Bank Jatim Cabang Banyuwangi, dan Alfamart.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penandatanganan MoU terkait kemitraan usaha pemberdayaan IKM antara Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi (ASPPOBA) dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart). Juga ada penyerahan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada 4 IKM, yakni Agro Cipta Mandiri (usaha kripik nangka dan jamur ‘Kumala Sari’ milik Wildan Nurrizal, Tegaldlimo), Dewi Sri (usaha kue bagiak, sale, bolu, ladrang, siomay goreng milik Heru Suharsono, Tegaldlimo), Daniel (minuman sari kedelai dan temulawak milik Reistiyaningsih, Banyuwangi), dan Pandan Arum (usaha kue bagiak berbagai rasa dan sale pisang milik Susilo Triwardoyo, Rogojampi).
Selain itu juga diserahkan penghargaan berupa piala, bendera, piagam dan kenang-kenangan kepada 3 PKL Taman Sri Tanjung yang memenangkan lomba menu kuliner. Antara lain Yulianto Saroni (pedagang gorengan), Darweni (penjual ayam bakar lalapan), dan Syaiful Bahri (penjual nasi goreng). (Humas & Protokol)