Jagung Wongsorejo Tembus Pasar Jepang

Rabu, 13 Juni 2012


WONGSOREJO – Jagung produksi Banyuwangi tembus pasar internasional. Pabrik pengolahan jagung di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo sukses mengekspor sekitar 20 ton jagung ke Jepang.

Ekspor perdana jagung tersebut tampaknya akan terus berlanjut. Sebab, jagung dari Kecamatan Wongsorejo berikut tongkolnya itu diminati pasar Jepang.

Namun, permintaan pasar Jepang itu belum bisa terpenuhi 100 persen. Sebab, pabrik itu masih terkendala pasokan jagung dari petani.”Kapasitas produksi kita 100 ton per hari. Tapi pasokan jagung yang masuk hanya lima ton hingga 10 ton per hari,” jelas Direktur Pabrik Jagung An-An,  An – An Sriayu Angkasa. Pabrik yang berdiri pada tahun 2010 lalu tersebut menerima pasokan jagung dari wilayah Wongsorejo sekitarnya, juga dari Situbondo. Walau sudah ada pasokan dari luar kabupaten, namun jumlah sebanyak itu belum berhasil mendongkrak produksi pabrik. Untuk menambah pasokan tersebut, Sriayu merencanakan untuk mengembangkan ke wilayah Banyuwangi.

Menurut Sriayu, untuk meningkatkan jumlah pasokan jagung, pabriknya telah menggelontor dana pinjaman lunak kepada para petani di sekitar pabrik. Sayangnya, pinjaman lunak itu belum berhasil mendongkrak pasokan jagung secara maksimal.

Untuk mengatasi kendala itu, Bupati Abdullah Azwar Anas meminta petani dapat memproduksi jagung lebih banyak lagi. Petani Wongsorejo tidak perlu ragu lagi soal pemasaran jagung hasil pertaniannya. Sebab saat ini, sudah ada pabrik yang siap untuk menampung hasil panen mereka. “Tingkatkan produksi guna meningkatkan kesejahteraan petani,”tegasnya.

Sebelum mendatangi pabrik itu, Bupati Anas melakukan panen tembakau Kasturi di desa yang sama. Bupati cukup puas melihat produksi tembakau petani Wongsorejo.  Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengungkapkan, Banyuwangi memiliki 1300 hektar (Ha) tanaman tembakau. Dari 1300 Ha lahan tersebut, sekitar 1.017 Ha tembakau ada di Kecamatan Wongsorejo.

Menurut Ikrori, ada dua jenis tanaman tembakau yang dikembangkan petani di Banyuwangi. Pertama jenis tembakau Jawa, dan kedua jenis tembakau Kasturi.”Sekitar 100 Ha hasil produksi tembakau Wongsorejo dipasok ke Sampoerna,”ungkap Ikrori.

Sedangkan produksi selebihnya, dikirim ke sejumlah pabrik rokok. Untuk sementara, sebagian besar hasil tembakau Banyuwangi dikirim ke Temanggung, Jawa Tengah.”Potensi tembakau kita kualitasnya bagus. Ke depan, kita akan terus kembangkan,”katanya. (HUMAS & PROTOKOL)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :