Kabupaten Banyuwangi Pamerkan Potensi Wisata dan Budaya Di Taman Budaya Jatim

Selasa, 23 April 2013


BANYUWANGI  –  Kabupaten Banyuwangi mendapatkan kesempatan istimewa dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Selama tiga hari berturut-turut sejumlah potensi wisata dan kesenian tradisional khas Banyuwangi dipamerkan dalam rangkaian Gelar Seni Budaya 2013 di Taman Budaya Jawa Timur kompleks Gedung Cak Durasim Surabaya sejak Jumat (19/4/2013) hingga Minggu (21/4/2013).

Pertunjukan yang bertajuk “Banyuwangi The Sunrise of Java”  tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof Dr HM Ahman Sya,  Sekdaprov Rasiyo Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan Sekkab Slamet Kariyono.

Bupat Anas mengatakan bahwa gelar seni budaya itu merupakan kesempatan baik bagi Banyuwangi sebagai langkah promosi potensi wisata dan budaya milik Banyuwangi. "Kesempatan dari pemerintah provinsi ini memberikan peluang promosi wisata Banyuwangi semakin luas. Ini mendukung upaya Banyuwangi yang sedang berbenah demi peningkatan kualitas seni dan wisatanya," kata Bupati Anas.

Berbagai program untuk memajukan seni budaya dan wisata Banyuwangi terus dilakukan oleh Bupati Anas. Salah satunya menghidupkan kembali pertunjukan seni budaya daerah di alun-alun kabupaten setiap malam minggu. Saat ini, pihaknya juga sedang merenovasi total sejumlah alun-alun di Banyuwangi. “Ada enam alun-alun kecamatan yang sedang direnovasi dan akan kami tambah lagi di beberapa kecamatan lainnya. Kami ingin alun-alun nantinya berfungsi sebagai tempat pertunjukkan budaya asli daerah,” katanya.

Tidak hanya itu, untuk menghidupkan kembali budaya asli Banyuwangi, Bupati Anas mengatakan akan memberi insentif bagi penduduk yang mau membangun rumahnya dengan ciri khas rumah Using. Selain itu untuk mempertahankan ekosistem lingkungan, Banyuwangi mengusung konsep wisata ecotourism yang menonjolkan keaslian potensi alam daerah. “Kami tidak ingin meniru Bali atau daerah lainnya. Kami ingin Banyuwangi memiliki wisata yang maju dan terkenal dengan ciri khas dan keaslian alamnya,” ungkap Bupati Anas.

Langkah Banyuwangi dalam memajukan potensi budaya dan wisatanya mendapat sambutan positif dari Kementrian Pariwisata RI. Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof Dr HM Ahman Sya mendukung langkah yang ditempuh Bupati Anas. "Ini sebuah proses kemajuan luar biasa bagi Banyuwangi yang memang semakin gencar memperkenalkan budayanya. Pemerintah pusat tentu akan semakin mendukung langkah pemerintah daerah yang kaya akan kesenian tradisional disertai tingginya nilai potensi wisata alam," katanya.

Ahman Sya juga secara khusus memuji kinerja Bupati Banyuwangi Azwar Anas Abdullah. Selain masih muda, Bupati Anas dinilainya sebagai sosok pemimpin daerah yang langka karena tingginya kepedulian terhadap kesenian dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. "Jika ada sepuluh saja bupati di Indonesia yang memiliki karakter sama dengan Anas, kami yakin kesenian dan budaya Indonesia semakin maju dan diakui dunia. Kemajuan Banyuwangi menunjukkan bukti kinerja anak muda yang kreatif dan memiliki potensi besar," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suprayogi menyampaikan selama tiga hari pertunjukkan kesenian dan budaya tersebut, Banyuwangi menampilkan lebih dari sepuluh pertunjukan seni dan budaya. Kesenian yang ditampilkan antara lain tari Jejer Gandrung, kesenian Jaranan Butho, pertunjukan Sidopekso Pupus, tari Kebo Marcuet, Tari Geredhoan dan pergelaran Janger dengan melibatkan lebih dari seratus orang penampil. “ Tidak hanya itu saja, bahkan pada Minggu pagi kami menggelar lomba senam Lare Using yang diikuti oleh ratusan peserta yang dilanjutkan dengan makan nasi tempong bersama,” ujar Suprayogi.

Selain menampilkan kesenian dan budaya, Banyuwangi juga memamerkan potensi wisata unggulan seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung dan Pantai Sukamade. Berbagai potensi daerah berupa kerajinan dan makanan juga ditampilkan melalui pameran yang melibatkan sepuluh usaha kecil menengah (UKM). Pameran ini  mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat Surabaya. Beberapa kerajinan seperti anyaman bambu dan batik Banyuwangi ludes dibeli olah para pengunjung. “Kami berharap kesempatan ini segera datang lagi agar potensi Banyuwangi semakin dikenal oleh masyarakat luas,” pungkas Suprayogi. (Humas & Protokol)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :