Kabupaten Lembata NTT Kunker Ke Banyuwangi, Tertarik Penanganan Produksi Perikanan
Selasa, 23 April 2013
BANYUWANGI – Tertarik cara Kabupaten Banyuwangi menangani produksi perikanannya, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke kabupaten yang dipimpin Bupati Abdullah Azwar Anas ini, Senin (22/4). Istimewanya, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur turut hadir bersama rombongannya yang berjumlah 13 orang tersebut. Diantaranya anggota Komisi III DPRD Kabupaten Lembata, Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan, Kepala BAPPEDA serta Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Lembata.
Menurut Eliaser, kunjungannya ini dilakukan dalam rangka optimalisasi penanganan produk perikanan tangkap di daerahnya. “Kami mempelajari, ada kemiripan antara Banyuwangi dengan Lembata, yakni sama-sama hidup dari sektor perikanan dan pertanian. Cara Banyuwangi melakukan proses penanganan terhadap produk perikanannya mulai dari pengalengan, penepungan dan perminyakan ikan akan kami gali ilmunya. Nantinya akan kami kaji, bisa atau tidak diterapkan di Lembata,”jelas Eliaser. Karena itu, tutur Eliaser,usai pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Rempeg Jogopati itu, pihaknya akan melakukan tinjau lapang ke Kecamatan Muncar, untuk melihat langsung prosesnya di PT Maya Muncar dan PT Blambangan Raya.
Selain melihat proses penanganan terhadap produk perikanan, Eliaser mengaku pihaknya juga tidak akan melewatkan tentang manajemen pengelolaan pelabuhan perikanan di Muncar. “Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat seiring dengan meningkatnya aktifitas operasional kapal-kapal nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Hukung di Lembata,maka kami memandang perlu untuk dilakukan studi banding ke pelabuhan di Muncar. Ini kami lakukan juga untuk melihat bagaimana membangun keguyuban dan memberdayakan Ikatan Masyarakat Nelayannya, sebab rata-rata masyarakat kami adalah nelayan, “tutur Bupati yang menjabat sejak tahun 2011 ini.
Menerima kunjungan kabupaten yang bertetangga dengan Flores Timur dan Pulau Alor ini Bupati Anas menyatakan apresiasinya. Secara gamblang Bupati Anas juga menceritakan bahwa terobosan yang dibuat Pemkab Banyuwangi tak melulu digantungkan pada hasil perikanan tangkap, melainkan pada pemeliharaan ikan budi daya. “Itu sebabnya kami membuat program pemanfaatan halaman rumah – rumah warga menjadi kolam-kolam ikan. Hal itu membantu memenuhi gizi keluarga sekaligus meningkatkan perekonomian warga,”terang Bupati Anas yang memaknai kunjungan Lembata ini sebagai spirit bagi Banyuwangi untuk terus maju.
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Bumi Blambangan ini memiliki jenis potensi perikanan yang tersebar di Selat Bali (36 ribu ton/tahun), Samudera Indonesia (212.500 ton/tahun), perairan umum (waduk seluas 6,5 ha dan sungai sebanyak 35 Daerah Aliran Sungai), serta potensi budidaya (rumput laut, karamba jaring apung, tambak, kolam dan mina padi). Potensi tersebut dibarengi dengan perkembangan perusahaan pengalengan ikan, cold storage, penepungan, pakan dan minyak ikan yang secara signifikan terus meningkat. Tahun 2013 ini strategi peningkatan produksi ikan di Banyuwangi ditargetkan sebesar 63.240 ton, yang terbagi atas perikanan budi daya sebesar 19 ribu ton dan perikanan tangkap 44 ribu ton. (Humas & Protokol)