Karena Banyak Rusak dan Bocor, Akhirnya Pendopo Direhab

Rabu, 4 April 2012


BANYUWANGI – Karena bocor dan banyak bangunan yang rusak lantaran tak dihuni beberapa tahun, akhirnya pemkab Banyuwangi merehab Pendopo Shaba Swagata Blambangan.  Menurut Kabag Umum Pemkab RR Nanin Oktavianti, pemkab sengaja merawat bangunan bersejarah ini dengan melakukan pembenahan dan pemugaran bagian-bagian yang rusak untuk diperbaiki dan diganti baru agar kerusakannya tidak merambah kemana-mana.

Karena kata Nanin, pendopo yang notabene rumah dinas Bupati ini, terakhir ditempati Bupati Samsul Hadi pada pertengahan tahun 2005. Selanjutnya, di era Bupati Ratna Ani Lestari (2005- 2010) rumah dinas ini tidak ditempati, hanya dipergunakan untuk acara- acara yang menggunakan pendopo. Sehingga sangat wajar kalau banyak bangunan, atap yang rusak dan bocor.

Berawal dari situ, kata Nanin, akhirnya, di tahun 2011 pemkab mulai merehab dan memperbaiki Pendopo dengan menganggarkan dana Rp 3,2 miliar  untuk perbaikan dan pemugaran dapur, sisi belakang pendopo menjadi guest house. “Lantaran belum tuntas semua pemugaran dan rehab bangunan di tahun 2011, pemkab kembali melanjutkan pemugaran dan pembenahan di tahun 2012 ini dengan menganggarkan Rp 4,1 miliar untuk pembenahan lebih lanjut,” jelas Nanin.

Mungkin masyarakat banyak bertanya dana sebesar itu buat apa? Dana sebesar itu kata Nanin, bukan hanya untuk pemugaran, melainkan merombak bangunan gedung sisi kiri timur Pendopo yang sekarang dipakai kantor Dharma Wanita untuk disulap menjadi guest house seperti sisi belakang.”Tentunya  dananya tidak sedikit. Karena bangunan di Pendopo rata-rata sudah tua sehingga perlu peremajaan semua bangunan dengan bahan yang bagus,” paparnya.

Fungsi guest house sendiri, kata Nanin, sebagai tempat menginap tamu-tamu penting yang datang ke Banyuwangi. “Kelihatannya besar ya dana yang dianggarkan, tapi gedung yang kita bangun memang beda dengan yang lain. Karena, arsitektur bangunan ini akan di cor dua kali, dan membutuhkan bahan  bangunan yang bagus. Karena, ini bangunan sejarah,” ujarnya.    

Selain untuk merombak gedung sisi timur, lanjut Nanin,  dana di atas juga untuk merehab pagar depan pendopo yang dibuat lebih terbuka. Sehingga view pendopo bisa langsung dinikmati masyarakat luas. “Kan selama ini kalau ada acara di pendopo masyarakat tidak bisa mengakses langsung,” tukasnya. (Humas dan Protokol) 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :